Cerita Kriminal

Sudah Makan Korban 8 Anak, Guru SD Negeri Cabul di Kota Bekasi Belum Berhasil Ditangkap Polisi

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku guru cabul itu.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/TikTok
Ilustrasi pencabulan guru terhadap murid -  Korban aksi pencabulan guru SD Negeri di Jatiasih Kota Bekasi bertambah jadi delapan orang murid.  

"Awalnya saya mau ketemu kepala sekolah, tapi takutnya terlalu lama makanya saya ambil keputusan buat lapor polisi dan dianter visum ke RSUD," tegasnya.

Kabur Sejak Pertama Dilaporkan

Ilustrasi pencabulan anak
Ilustrasi pencabulan anak (News Law)

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira mengatakan, terlapor berinisial A (28) belum diperiksa karena melarikan diri.  

"Jadi saat diketahui melakukan pelecehan di sekolah hari itu juga pelaku kabur," kata Ivan kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).  

Terlapor melarikan diri sejak 4 November 2022, keberadaannya hingga kini terus dicari polisi untuk membuktikan dugaan pencabulan terhadap murid berinisial KN (7).  

"Pelaku sudah hilang dari tanggal 4 hingga saat ini dan tim kami sampai saat ini masih melakukan pencarian," ujar Ivan.  

Ivan menambahkan, sejauh ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi diantaranya pelapor, korban dan pihak sekolah.  

"Beberapa sudah kita lakukan pemeriksaan, saksi yang di panggil sudah lima orang pokoknya akan kita cari sampai dapat pelaku," tegas dia.  

Delapan Korban 

Korban guru cabul SD negeri di Jatiasih Kota Bekasi terus bertambah, berdasarkan asesmen Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) jumlahnya mencapai delapan orang murid.

"Dari asesmen kita ada sekitar delapan orang (korban) yang melapor (kepolisian) tiga," kata Komisioner Bidang Hukum KPAD Kota Bekasi Novrian, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Masih Ingat Mas Bechi Anak Kiai di Jombang Pencabul Santriwati? Vonisnya Dikorting 50 Persen Lebih

Jumlah tersebut lanjut dia, diketahui setelah pihaknya mendatangi sekolah dan melakukan pendampingan terhadap korban yang lebih dulu melopor. 

"Mereka juga mengalami pelecehan, tidak semua anak dimintai BAP (berita acara pemeriksaan) mungkin saat keterangan nanti, kita juga melihat kondisi psikologis anaknya," jelas dia. 

Dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru berinisial A (30) ini sudah berlangsung lama dan korbannya mulai murid kelas 2, kelas 3 hingga kelas 4. 

"Dari hasil asesmen kita, pelecehannya sudah berlangsung lama, sudah terjadi lebih dari setahun yang lalu," tuturnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved