Penemuan Mayat Satu Keluarga
"Allahu Akbar" Saksi Kunci 1 Keluarga Tewas di Kalideres Kaget Bukan Main, Jenazah Ibu Jadi Bangkai
Terkuak fakta baru ternyata seorang korban satu tewas di Kalideres, Jakarta Barat, sudah ditemukantak bernyawa sejak bulan Mei 2022.
Dian pun memperbolehkan dengan syarat tidak ada cahaya lantaran ia menyebut ibunya tidak suka dengan cahaya.
Kedua saksi masuk ke dalam kamar Reni Margareta.
Di kamar itu, bau bangkai semakin menyeruak.
Baca juga: Polisi Klaim Siang Ini Bakal Umumkan Temuan Terbaru Kasus Satu Keluarga Membusuk di Kalideres
“Tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata anak atas nama Dian yang turut meninggal di tempat kejadian perkara atau TKP,” jelas Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Namun, seorang saksi mata memegang tangan Reni Margareta dan merasakan tubuh wanita tersebut sudah membengkak.
Saksi lainnya menyalakan lampu flash dari handphone untuk memastikan kondisi Reni Margareta.
Betapa kagetnya kedua saksi mata yang berasal dari koperasi simpan pinjam itu saat melihat kondisi Reni Margareta yang sudah menjadi mayat.
Bahkan, seorang di antaranya menyebut kata takbir saking kagetnya melihat peristiwa ganjil tersebut.

“Salah satu korban pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp nya begitu diliat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat di tanggal 13 Mei,” jelas Hengki.
Melihat reaksi kedua pegawai koperasi simpan pinjam itu, Dian mengajak keduanya keluar kamar Reni Margareta dan membatalkan niat meminjam uang dari menggadaikan rumah tersebut.
Budianto pun mengejar salah satu saksi dan meminta agar para saksi bungkam atas peristiwa tersebut.
Hal inilah yang disayangkan pihak kepolisian lantaran menambah runyam kasus kematian empat anggota keluarga tersebut.
“Tolong pak jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak rt ataupun warga sini. Dan ternyata tidak dilaporkan."
Baca juga: Keluarga Tewas Kalideres Biasa Sangkut Sampah di Pagar Rumah, 6 Bulan Terakhir Dipanggil Tak Nyaut
"Ini yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan saja,” beber Hengki.
Diketahui satu keluarga yang terdiri atas anak, ipar, ayah, dan ibu ditemukan tewas mengering di dalam rumah.