PSI Jakarta Ditinggal Michael Sianipar, Grace Natalie Turun Gunung Jadi Plt
PSI pun mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi Michael selama menjadi pemimpin PSI Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
“Saat saya bergabung di PSI, partai ini masih piringan putih, penuh cita-cita dan harapan. Banyak pemuda tertarik dengan citra yang berhasil kita bangun atas PSI," ujarnya.
"Kami bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta,” sambungnya.
Selama memimpin PSI di DKI, ia pun mengklaim sudah mendorong partainya untuk menjunjung prinsip transparansi, meritokrasi, obyektifitas, dan profesionalisme.
Bahkan, seleksi caleg di Jakarta menganut sistem yang kompetitif dan transparan, dengan melibatkan panelis dan uji publik.
Para anggota dewan dan pengurus juga dievaluasi berkala menggunakan matriks kinerja.
“Selama saya menjadi Ketua Jakarta, saya pastikan partai berjalan secara profesional. Pendanaan partai bisa dipertanggung jawabkan dan ada laporan keuangan dan laporan kinerja tahunan yang bisa dibaca oleh publik," tuturnya.
"Tidak mungkin PSI Jakarta menyuarakan transparansi dan akuntabilitas di Pemprov DKI kalau prinsip tersebut tidak kami jalankan sendiri di internal kami,” sambungnya.
Di bawah kendali Michael, PSI jadi partai oposisi yang kerap keras mengkritisi kebijakan yang dibuat Gubernur Anies Baswedan, khususnya soal keterbukaan anggaran.
“Lima tahun saya pastikan PSI Jakarta telah konsisten sebagai kekuatan penyimbang Gubernur Anies. Kami tetap kritis, bahkan kami yang terdepan mendorong interpelasi pada saat itu," kata dia.
Saya pastikan PSI Jakarta telah berusaha keras untuk kritis namun tetap objektif dan konstruktif,” sambungnya.
Eks staf pribadi Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini pun menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan mengembangkan visi dan kompetensi sebagai politisi selama memegang PSI Jakarta.
“Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan, untuk persahabatan dan kerjasama dengan banyak rekan di PSI. Namun, seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui di awal, sudah jauh berubah sekarang. Sudah saatnya saya pamit dan undur diri dari PSI,” ujarnya.