12 Sensor Pemantau Udara Hadir di Jakarta, Ditempatkan di Ruas Jalan yang Masuk Kawasan Ganjil Genap

Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan uji coba pemasangan sensor pemantauan berbiaya rendah atau Low Cost Sensor/LCS.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi sensor di kawasan ganjil gena- di Jakarta - Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan uji coba pemasangan sensor pemantauan berbiaya rendah atau Low Cost Sensor/LCS. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan uji coba pemasangan sensor pemantauan berbiaya rendah atau Low Cost Sensor/LCS.

Melalui Instagram @dinaslhdki, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta memastikan hal ini.

Di mana sensor pemantau ini bakal berdampingan dengan 5 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang ada di ibu kota.

"Sebagai salah satu pengembangan pelaksanaan pemantauan kualitas udara di DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga melakukan uji coba pemasangan sensor pemantauan berbiaya rendah (Low Cost Sensor/LCS)," dikutip dari Instagram, Kamis (8/12/2022).

Adapun keberadaan LCS ini bakal melengkapi keberadaan SPKU di Jakarta.

Dengan tujuannya untuk memperluas jangkauan pemantauan udara di ibu kota, termasuk saat kebijakan ganjil genap (gage) diterapkan.

"12 Alat Sensor Pemantauan Udara ini ditempatkan berdampingan dengan sensor traffic counting di ruas jalan yang diberlakukan Ganjil-Genap. Hal ini bertujuan agar kebijakan GaGe juga dapat dievaluasi dengan baik untuk kepentingan seluruh masyarakat serta juga berpengaruh baik bagi kualitas udara di Jakarta," lanjut bunyi Instagram.

Baca juga: Heru Budi Hartono Sowan ke Istiqlal Temui Imam Besar Nasaruddin Umar, Bahas Kerukunan Umat Beragama

Rincian 5 SPKU di Jakarta

Miliki lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU), kualitas udara di Ibu Kota bisa dipantau melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki).

Pemprov DKI Jakarta terus menggaungkan langit biru untuk menghadirkan kualitas udara yang lebih baik.

Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) mobile dipasang di SDN Cilincing 07 Pagi, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2019).
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) mobile dipasang di SDN Cilincing 07 Pagi, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Mulai dari menghadirkan alat transportasi ramah lingkungan, fasilitas pendukung hingga hadirnya SPKU di lima wilayah kota administrasi.

Hasilnya, persatu jam sekali masyarakat Ibu Kota bisa melihat langsung kualitas udara di wilayah mereka masing-masing melalui aplikasi JakISPU.

"Di sini (SPKU) 24 jam (beroperasinya) kemudian diolah. Hasilnya bisa dilihat di Jaki persatu jam sekali," kata Kepala Laboratorium LH DKI Jakarta, Diah Ratna Ambarwati kala meninjau SPKU DKI I di Bundaran HI, Jumat (28/1/2022).

Sayangnya sejauh ini, tingkat kesadaran masyarakat untuk memantau kualitas udara masih kurang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved