Penemuan Mayat Satu Keluarga

Ada Zat Tamoxifen di Hati Renny Korban Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Polisi: Bukan Racun

Di dalam organ hati korban satu keluarga yang tewas di Kalideres, Renny Margaretha Gunawan (68) ditemukan zat Tamoxifen. Apakah itu?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
YouTube Kompas TV
Kabid Kimia dan Biologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Wahyu Marsudi saat konferensi pers, pada Jumat (12/9/2022) mengungkapkan temuan terbaru terkait satu keluarga di Kalideres. 

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Renny bernama Dian (42), tetapi letaknya di lantai.

Dokter dan tim forensik didatangkan untuk usut kematian satu keluarga yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022).
Dokter dan tim forensik didatangkan untuk usut kematian satu keluarga yang berada di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022). (Tribunnews.com)

Baca juga: Sepekan Kematian Satu Keluarga di Magelang, Kerabat Sepakat Tak Ada yang Mau Bela Pelaku

Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budianto Gunawan (68) yang ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.

Ini berarti Dian, dan Budianto yang kerap disaksikan oleh warga masih beraktivitas pada periode 2-3 bulan sebelum ditemukan tewas, sempat hidup bersama mayat.

Jenazah itu diperlakukan seperti manusia yang masih hidup.

Dian yang saat itu masih hidup bahkan masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya meski sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Hariyadi, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022) malam, mengatakan  hal itu diperoleh polisi dari keterangan petugas koperasi yang datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Namun, Dian membantah keterangan saksi dan menyatakan jika ibunya itu masih hidup.

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," kata  Kombes Hengki Haryadi.

Baca juga: Polisi Akan Tutup Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jika Tak Temukan Unsur Pidana

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.

"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.


Alasan Petugas Tak Lapor Lihat Jasad Renny

Hengki mengatakan petugas koperasi simpan pinjam diminta tidak melapor oleh Budiyanto ketika melihat Reni Margaretha sudah tewas pada Mei 2022 lalu.

Saat itu, tujuan saksi datang ke kediaman korban berkaitan dengan penggadaian sertifikat rumah.

Namun, itu, ketika mengetahui bahwa Margaretha sudah tak bernyawa, saksi langsung pergi keluar rumah.

"Langsung keluar yang bersangkutan tidak ingin lagi melanjutkan proses gadai pinjam uang ini, langsung mengajak dua saksi lain segera keluar," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved