Kaleidoskop 2022
Kaleidoskop 2022: Private Party di Depok Dihadiri Ratusan Peserta, Ada Tamu VVIP & Alat Kontrasepsi
Sejumlah peristiwa menonjol terjadi di Kota Depok sepanjang tahun 2022 ini. Satu di antaranya acara private party yang disebut-sebut pesta bikini.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Sejumlah peristiwa menonjol terjadi di Kota Depok sepanjang tahun 2022 ini. Satu di antaranya adalah acara private party yang sempat disebut-sebut sebagai pesta bikini.
Acara private party ini sempat menghebohkan Kota Depok dan menjadikan Depok masuk dalam kategori trending topic di sosial media.
Dalam acara tersebut, polisi mendapati fakta bahwa pesertanya kurang lebih mencapai 400 orang.
Berikut, adalah sederet fakta dari peristiwa private party yang terjadi di Kota Depok pada medio 2022 ini :
1. Lokasi Acara
Polisi menggerebek ratusan remaja dalam acara private party di sebuah rumah besar di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, pada Minggu (5/6/2022) dini hari.
Hasil penelusuran, pesta pribadi ini digelar di sebuah rumah besar yang ada di kawasan Sukmajaya, Kota Depok.
Baca juga: Polisi Benarkan Ada Pesta Bikini di Perumahan Depok, Terkuak Hasil Tes Urine
Rumah tersebut bertingkat dua dan memiliki lahan lebih dari 1.000 meter, serta bangunan seluas 800 meter.
Sejumlah fasilitas pun tersedia di rumah ini, mulai dari kamar yang jumlahnya cukup banyak, gazebo, kolam renang, hingga area barbecue.
Penjaga rumah tersebut, Tiar, mengatakan, sejatinya rumah tersebut memang disewakan untuk keperluan acara keluarga, seperti gathering, halal bihalal, sampai reuni.

Namun dalam acara itu, pihaknya merasa tertipu karena panitia menyewa dengan alasan untuk acara ulang tahun.
2. Pengelola Merasa Tertipu
Penjaga rumah yang dijadikan lokasi acara private party ini, Tiar, mengaku tertipu dengan panitia acara.
Pasalnya, panitia acara private party ini mengaku menyewa rumah tersebut untuk keperluan acara ulang tahun.
"Saya kena tipu sama mereka, awalnya mereka bilang dari kampus buat acara ulang tahun. Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kaya gitu," kata Tiar pada wartawan di lokasi, Senin (6/6/2022).

Ketika ditanya estimasi jumlah peserta acara yang hadir, pihak panitia acara pun tak menyebutkan jumlahnya.
"Pas ditanya itu (jumlah peserta) katanya mereka kurang tahu. Kemarin peserta yang hadir hampir 400, sedangkan kapasitas disini cuma 100 orang," tuturnya.
Tiar pun mengaku sempat menegur pihak panitia acara tersebut.
"Sempat (menegur) sih tapi kan udah banyak begitu mau bubarin, akhirnya datang dari pihak kepolisian yang bubarin," ucapnya.
3. Panitia Berhutang Uang Sewa
Tiar mengatakan, panitia acara private party ini belum melunasi uang sewa. Bahkan, ia mengaku harus menambal kekurangan uang tersebut dengan kocek pribadinya.
"Belum lunas semua, malahan nombok pakai uang sayang pribadi," kata pengelola sekaligus penjaga rumah yang dijadikan lokasi acara private party tersebut, Tiar, saat dijumpai wartawan, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Meski Temukan Kondom, Polisi Pastikan Tak Ada Pesta Seks dalam Private Party di Perumahan Depok
Ia berujar, pihaknya menyewakan rumah tersebut dengan harga Rp 5 juta per malamnya.
Harga tersebut ia bilang murah, musabab panitia yang menyewa beralasan untuk acara ulang tahun dari sebuah kampus.
"Dikasih harga mahasiswa, Rp 5 juta untuk satu malam," ungkapnya.
4. Temuan 10 Kotak Alat Kontrasepsi
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan bahwa kepolisian mengamankan 10 kotak alat kontrasepsi dari dalam acara tersebut.

"Kemarin kita amankan beberapa sound system dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.
Namun terkait dugaan alat kontrasepsi tersebut akan digunakan untuk pesta seks, Yogen mengatakan pihaknya belum tahu persis.
"Kita belum tahu persis kelanjutan klarifikasi dari Intel Polda, namun memang pada saat itu ditemukan ( alat kontrasepsi) belum digunakan masih utuh 10 kotak, kita amankan juga," jelasnya.
5. Tarif Acara dan Minuman Keras
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, acara tersebut memiliki tarif yang berbeda-beda, sesuai dengan fasilitas yang akan didapatkan pesertanya.
"Sekira Rp 300 ribuan perorangan hingga Rp 8 juta untuk yang VVIP," ungkap Yogen di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Senin (6/6/2022).
Bahkan untuk peserta yang membeli tiket VVIP akan mendapatkan minuman keras secara gratis.

"Ada yang perorangan dan juga VVIP, misalnya kalau VVIP dapat bonus berapa botol (minuman keras) gitu," ungkapnya.
6. Acara Serupa Pernah Terjadi di Kota Depok
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, tercatat pernah ada juga acara serupa sebelumnya di Kota Depok.
"Bukan sekali, pernah ada sebelumnya, tapi memang kita lakukan pembubaran saja karena memang di awal-awal baru kejadian," kata Yogen dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/6/2022).
Tercatat hingga private party yang digerebek pada Minggu dini hari, Yogen mengatakan sudah ada tiga acara private party serupa yang digelar di Kota Depok.
Baca juga: Terungkap! Acara Private Party di Depok Ternyata Bukan yang Pertama Kali, Ini Kata Polisi
"Ada tiga (acara private party) lah, tapi enggak heboh karena kami cegah. Sebelumnya ada di daerah Cinere dan di Sawangan Bojongsari," pungkasnya.
Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News