Sisi Lain Metropolitan

Kisah Susilo Penjual Keripik Tempe Sagu: Sempat Ditipu Modal Dibawa Kabur hingga Raih Kesuksesan

Bisnis keripik tempe sagu yang diberi nama Pawon Mutiara sudah dieksport ke luar negeri.

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Susilo Sri Haryono (54), penjual keripik tempe sagu asal Depok, Jawa Barat. (1). 

Begitu bisa dan jago, ia pun memasarkan produk keripik tempe sagunya.

Berawal dari warung ke warung hingga akhirnya bermuara ke berbagai instansi di Jabodetabek.

Kata dia, sebagai langkah awal, keripik tempe sagu ini masih menggunakan plastik kiloan.

Setelah berkembang pesat barulah dibuat dengan kemasan lebih baik.

"Kemasan dulu curah sekarang udah kemasan ini. Sekarang sudah halal juga. Saya ikut umkm di Depok," paparnya.

Baca juga: Kisah Sukses Faiz Akbar, Investor Muda Raih Cuan Rp1 Miliar di Umur 20 Tahun Lewat Trading Saham

Adapun harga jualnya yakni Rp 15 ribu per 100 gram. Namun untuk reseller akan dihargai lebih murah dari pasaran.

Menariknya, untuk pemesanan berbagai rasa hanya dilayani by request atau perpesanan saja.

Sebab, bila diberi perasa maka ketahanan keripik tempe sagu ini akan berkurang.

"Kalau original seperti ini bisa tahan di atas 6 bulan karena ini di oven. Ovennya aja di atas 7 jam. Namun untuk yang diberi rasa hanya tahan 3 bulan," ujarnya.

Sementara untuk omzet perbulannya diakui Susilo sangat menjanjikan. Apalagi ia telah memiliki banyak sekali reseller.

"Untuk omzet bisa Rp125 juta perbulan. Kalau bersihnya rahasia perusahaan ya. Sebab sebulan itu bisa habiskan 2,5 ton (2.500 kg) tempe ya," pungkasnya sembari tertawa.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved