Cerita Kriminal

Kisah Malin Kundang dari Tambora Jakarta Barat: Anak Pukuli Ayah yang Sudah Renta Jelang Makan Malam

Namun, perbuatannya itu tak mengubah si anak jadi batu, melainkan menjadi seorang tahanan.

Istimewa
Pelaku penganiayaan sang ayah, SG (kiri foto) dan korban penganiayaan sang anak, DT (kanan foto) di Kawasan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (2/1/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kisah malin kundang betulan terjadi di dunia nyata.

Namun, perbuatannya itu tak mengubah si anak jadi batu, melainkan menjadi seorang tahanan.

Perbuatan kelewat kurang ajar itu datang dari Tambora, Jakarta Barat.

Alkisah pada Senin (2/1/2023) sore, anak tunggal berinisial SG (47) tengah memasak untuk persiapan makan malam.

Sang ayah, DT (84) yang sudah renta diminta menunggu.

Baca juga: Ulah Anak Durhaka di Tambora, Sang Ayah Dianiaya dengan Cara Keji: Kini Meringkuk di Sel

Namun, barangkali karena perut sudah kadung lapar, DT menyantap duluan sebagian masakan yang sudah jadi.

Sang anak pun berang. SG membentak ayahnya lantaran sebelumnya sudah diperingatkan untuk bersabar.

Tersenggolah nasi di meja oleh DT hingga berserakan di lantai. Entah kesambet apa, sang anak tunggal menjelma menjadi setan.

Tangan sang ayah DT yang memar usai dipukuli oleh SG di Tambora, Jakarta Barat pada Senin (2/1/2023).
Tangan sang ayah DT yang memar usai dipukuli oleh SG di Tambora, Jakarta Barat pada Senin (2/1/2023). (Istimewa)

Betapa teganya SG sampai melayangkan pukulan kepada ayahnya. Terhitung dua kali pukulan itu bersarang ke diri DT, pria yang sudah renta dan tak berdaya.

Sang ayah sampai mengalami memar di wajah dan tangan. Darah seketika mengucur dari kupingnya.

Pengurus RW 012 di Jalan Bandengan Utara, Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat mendengar keributan itu.

Ia lalu melaporkan melalui Call Center Polsek Tambora.

Baca juga: Bermodal Kaos Petugas Kebersihan yang Ditemukan di Kali, Duro Jadi Pencuri Gerobak di Tambora Jakbar

Sang anak pun digelandang ke kantor Polsek.

Pria yang bekerja sebagai ojek online itu mengaku emosi gara-gara sang ayah tak sabaran menunggu dirinya memasak.

Sebanyak dua kali ia melayangkan pukulan ke orang tua yang seharusnya dihormatinya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved