Keruk Berton-ton Sampah di Pesisir Marunda Kepu Pakai Alat Seadanya, Petugas: Enggak Maksimal
Penanganan lautan sampah di pesisir Marunda Kepu, Kelurahan Marunda, Jakarta Utara terus dilakukan petugas Sudin Lingkungan Hidup Kep. Seribu
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Penanganan lautan sampah di pesisir Marunda Kepu, Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara terus dilakukan petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.
Akan tetapi, petugas mengalami kendala tertentu saat membersihkan berton-ton sampah dari pesisir Marunda, terutama soal peralatan yang seadanya.
Pengerukan lautan sampah ini pun menjadi kurang maksimal. Terlebih ketika dilakukan hanya oleh tiga tim yang masing-masing berisi tujuh personel.
Koordinator Lapangan Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Supendi mengatakan, penanganan secara manual menjadi kendala tersendiri di lapangan.
Ia bilang, jika ada alat berat yang dikerahkan, tentunya pembersihan akan lebih maksimal.
Baca juga: Lautan Sampah Penuhi Pesisir Marunda Kepu, Sehari Bisa Terangkut Lebih 2 Ton
"Masih manual, jadi penanganan enggak terlalu maksimal. Kalau dibantu alat berat lebih maksimal kan," kata Supendi di lokasi, Rabu (11/1/2023).
Sementara itu, petugas di lapangan tak bisa begitu saja menyediakan alat berat karena harus diajukan melalui Pemprov DKI Jakarta.
Di sisi lain, selama ini pembersihan hanya menggunakan peralatan seadanya, seperti cangkrang alias garpu besi dan keranjang penampung sampah.
Baca juga: Duh! Lautan Sampah Bikin Kotor Pesisir Marunda Kepu di Jakarta Utara, Begini Penampakannya
"Jadi kendala masih manual aja, alat seadanya. Jadi buat ke tengah kita enggak berani," ungkap Supendi.
Dengan menggunakan alat seadanya tersebut, petugas hanya bisa mengeruk sampah-sampah yang berada di lautan pinggiran pesisir Marunda Kepu.
Petugas tak berani mengambil risiko untuk menjangkau sampah-sampah yang berada di tengah laut.
"Jadi karena alat manual, sampah yang diambil yang nyandar aja, yang ke tengah kita enggak berani," ucap Supendi.
"Paling kalau ada perbantuan kapal baru keambil sampahnya. Itu pun kalau air surut enggak bisa, kandas. Harus air pasang baru bisa," pungkasnya.
Bisa 2 Ton Per Hari
Supendi juga mengungkapkan hasil pembersihan yang dalam satu hari bisa terangkut lebih dari 1 sampai 2 ton sampah.
"Setiap hari kita kumpulin seperti ini, per hari rata-rata tergantung kondisi sampah ya, dari satu ton sampai dua ton per hari," katanya.
Ia memerinci, hasil pembersihan pada 8 Januari kemarin, terangkut sebanyak 1.500 kilogram atau sekitar 1,5 ton sampah.

Kemudian pada tanggal 9 Januari dikeruk sebanyak 1.400 kilogram atau 1,4 ton sampah dari pesisir Marunda Kepu.
"Kemudian kemarin, Selasa 10 Januari itu juga sekitar 1.500 kilogram atau sekitar 1,5 ton sampah," kata Supendi.
Baca juga: Pagar Pembatas Turunan Jembatan Akses Marunda Nyaris Roboh, Warga di Kolongnya Takut Tertimpa
Sampah-sampah yang sudah dikeruk menggunakan tangan kosong maupun cangkrang besi kemudian diangkut secara manual menggunakan keranjang untuk kemudian dipindahkan berkala per dua hari.
Selanjutnya, sampah dibawa menggunakan truk untuk dipindahkan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Supendi menuturkan, keberadaan sampah-sampah di pesisir Marunda Kepu atau muara Kanal Banjir Timur (BKT) tak terlepas dari kondisi musim angin barat.
Dijelaskannya, sampah-sampah tersebut awalnya terbawa ke laut dari 13 aliran sungai utama di Jabodetabek.
Kemudian, sampah-sampah tersebut kembali terbawa arus hingga menetap di lautan pesisir Jakarta.
"Rata-rata sampahnya dari kali, dia udah ke tengah balik, karena terbawa arus kembali," ucapnya.
Pantauan di Lokasi
Adapun keberadaan sampah pesisir ini bikin kotor lautan yang ada di kawasan permukiman kampung nelayan.
Pantauan TribunJakarta.com, sampah-sampah yang didominasi bungkus makanan dan minuman plastik ini tampak seperti lautan.
Tumpukannya berada di ujung aliran kali BKT, mengotori pesisir yang biasa dikunjungi warga untuk memancing.
Kondisi lautan sampah memprihatinkan. Sebab, sampah-sampah ini sudah hampir serupa daratan alias bisa dilalui dengan berjalan.
Padahal, posisinya ada di atas lautan alias menutupi perairan pesisir Marunda Kepu.
Bungkus kopi, mie instan, cemilan, hingga gelas plastik terlihat berserakan.
Ada pula sampah-sampah kayu yang juga mencemari pesisir Jakarta Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi ini.
Salah seorang nelayan yang tinggal di Marunda Kepu, RW 07 Kelurahan Marunda, Agus (60) mengatakan, keberadaan sampah ini sudah dilihatnya setiap hari.
Namun, kuantitasnya meningkat seiring memasuki musim hujan atau bagi para nelayan dikenal sebagai musim angin barat.
"Ini sampah hampir setiap tahun datang, terutama musim hujan atau musim angin barat ya," kata Agus di lokasi, Rabu (11/1/2023).
Agus mengatakan, sampah-sampah ini bukan merupakan hasil buangan warga setempat.
Setahu dirinya, sampah-sampah tersebut terbawa arus angin barat dari lautan, sehingga tertahan di perairan pesisir Marunda Kepu.
Sebagai nelayan yang setiap hari melaut dengan perahu kayu, Agus mengaku terganggu dengan keberadaan sampah-sampah ini.
Apalagi sampah kerap kali menyangkut ke baling-baling perahunya.
"Sampai sering nyangkut ke mesin. Jadi kalo sampahnya nyangkut di mesin harus dibersihkan dulu, baru diengkol lagi," ucap Agus.
Ia pun berharap penanganan maksimal bisa dilakukan petugas supaya pesisir Marunda Kepu bersih dari sampah.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Polisi Tangkap 5 Remaja Pelaku Begal Truk di Penjaringan: Sopir Lansia Dianiaya, Ponsel Dirampas |
![]() |
---|
TAMPANG Spesialis Pencurian di Penjaringan, Sosok Pemain Lama, Ditangkap Gondol Baling-Baling Kapal |
![]() |
---|
FAKTA Ibu Muda di Jakut Dianiaya Wanita Saat Antar Anak Sekolah, Diduga Cemburu Suaminya Genit |
![]() |
---|
Tak Lolos Uji Emisi, 12 Kendaraan Berat di Tanjung Priok Dijatuhi Sanksi Denda Hingga Rp8 Juta |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Tanjung Priok Jakarta Utara: Sigra Ringsek Seruduk Truk, 3 Luka-luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.