Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Eksekutor Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur Ternyata Tukang Es Cincau, Ini Kesaksian Pedagang Bakso

Profesi Solihin alias Duloh, salah satu pembunuh berantai yang tengah menjadi sorotan, akhirnya terungkap ke publik.

Tribun Jakarta
Kolase foto Solihin alias Duloh, pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Profesi Solihin alias Duloh, salah satu pembunuh berantai yang tengah menjadi sorotan, akhirnya terungkap ke publik.

Duloh merupakan tukang es cincau di seberang SDN 3 Ciketing Udik, bantargebang, Kota Bekasi.

Pedagang bakso bernama Udin yang menjadi saksi keseharian Duloh berjualan.

Udin mengatakan, Duloh berperilaku wajar kala berjualan es cincau di dekatnya.

Ia sama sekali tak curiga dengan rekan sesama pedagang kaki limanya itu.

“Orangnya mah biasa-biasa aja. Nggak yang gimana-gimana gitu enggak,” ujar Udin dikutip dari Kompas.TV, pada Sabtu (21/1/2023).

Setelah mengetahui bahwa Duloh merupakan tersangka kasus pembunuhan berantai, ia mengaku tak menyangka dan kaget mengetahui hal tersebut.

Baca juga: Kisah Asmara Wowon Pelaku Pembunuhan Berantai: Nikahi 6 Wanita, 3 Di Antaranya Dibunuh

Udin menyebut sempat mendengar percakapan bahwa Duloh tengah mencari sebuah kontrakan untuk sanak saudaranya yang menjadi korban gempa Cianjur.

“Jarang sih, lagi nyari kontrakan sama saudara satu rumah buat saudara yang kena gempa di Cianjur. Bilangnya gitu sih, dapat pesangon katanya mau ngontrak di sini,” ungkap Udin.

Duloh menjadi serial killer alias pembunuh berantai bersama dua rekannya, Wowon Erawan dan Muhammad Dede Solehudin.

Sembilan orang menjadi korban tangan berdarah tiga serangkai itu yang mayoritas masih memiliki hubungan kerabat dan keluarga.

Motif Pembunuhan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan aksi pembunuhan berantai berkedok supranatural yang dilakukan tiga serangkai Woeon, Duloh dan Dede bermotif menguasai harta para korbannya.

“Saudara Dulah atau Solihin ini menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk mampu meningkatkan kekayaan lalu kemudian menyuruh Aki atau Wowon untuk mencari korban,” ujar Fadil Imran.

Namun, ketika para korban tak kunjung menerima kesuksesan yang dijanjikan maka Wowon segera melaporkan ke Dulah.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran merilis kasus sekeluarga keracunan di Bekasi yang ternyata korban pembunuhan berencana, di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Kamis (19/1/2023).
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran merilis kasus sekeluarga keracunan di Bekasi yang ternyata korban pembunuhan berencana, di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Kamis (19/1/2023). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Takut aksi penipuan berkedok supranaturnya terbongkar Wowon dan Duloh pun mengeksekusi para korban yang menagih janji.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved