Demi Sodetan Kali Ciliwung, Warga Non-KTP DKI Bakal Dipulangkan ke Daerah dan Relokasi 26 KK
Sedangkan, warga ber-KTP DKI Jakarta yang jadi korban penggusuran proyek sodetan Kali Ciliwung ini direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Utara.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memulangkan warga ber-KTP non-DKI Jkarta yang tinggal di lokasi terdampak pembangunan sodetan Kali Ciliwung.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Sarjoko saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).
"Saya dapat informasi dari wilayah, mereka (warga terdampak pembangunan sodetan Kali Ciliwung) dikembalikan ke daerah masing-masing," ujar Sarjoko.
Sedangkan, warga ber-KTP DKI Jakarta yang jadi korban penggusuran proyek sodetan Kali Ciliwung ini direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Utara.
Total warga DKI Jakarta yang direlokasi ke rusunawa tersebut sebanyak 26 KK.
Baca juga: Bela Anies Mati-matian, Eks TGUPP Sebut Sodetan Ciliwung Justru Mangkrak di Era Ahok
Untuk saat ini, warga yang direlokasi itu bisa pindah cuma-cuma di Rusunawa Cipinang Besar.
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta ni Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 61 Tahun 2020 yang diterbitkan Gubernur Anies Baswedan saat masa pandemi Covid-19 masih diberlakukan.
Adapun Perhub itu berisi tentang keringanan retribusi daerah dan/atau penghapusan sanksi administratif kepada wajib retribusi yang terdampak bencana nasional pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca juga: Tak Lagi Bangun Unit Baru, Pemprov DKI Kini Fokus Jualan Rumah DP 0 Rupiah Warisan Anies Baswedan
Dalam regulasi itu pun biaya Rusunawa turut digratiskan Pemprov DKI Jakarta.
"Harga sewanya belum ditentukan, saat ini masih gratis, gratis sampai Pergub itu dicabut," kata dia.
Presiden Jokowi Puji Heru Budi Setinggi Langit
Presiden Joko Widodo bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pembangunan sodetan Kali Ciliwung yang berada di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi turut menyindir soal mangkraknya pembangunan sodetan Kali Ciliwung.

Meski tak secara spesifik menyinggung nama Anies Baswedan, namun di era kepemimpinan eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu DKI proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung gagal diselesaikan.
Padahal, pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini dinilai sangat penting untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda ibu kota.
"Penanganan banjir Jakarta harus dari hulu sampai hilir. Di hulu kemarin sudah selesai dibangun Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, itu sudah," ucapnya di lokasi, Selasa (24/1/2023).
"Sebentar lagi akan selesai, mungkin April Insyaallah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti enam tahun," sambungnya.
Sebagai informasi, proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung itu mangkrak hingga enam tahun lantaran Gubernur Anies Baswedan tak kunjung melakukan pembebasan lahan di area outlet yang berada di wilayah Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Alhasil, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak bisa melanjutkan pengerjaan fisik sodetan Kali Ciliwung.
Presiden Jokowi pun turut memuji kerja Heru Budi yang langsung menyelesaikan masalah pembebasan lahan begitu menjabat sebagai Pj Gubernur DKI.
"Ini kemarin satu setengah bulan telah dibebaskan lahan di sini, sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya dan kami harapkan nanti di April Insyaallah sudah selesai," ujarnya.
Baca juga: Musim Hujan, BMSDA Catat 21 Titik Jalan Rusak di Kota Bekasi
Eks Wali Kota Solo ini pun mengaku kaget Heru Budi bisa dengan cepat menyelesaikan masalah yang bertahun-tahun tak bisa dibereskan Gubernur Anies Baswedan.
Pembangunan sodetan ini pun diharapkan mampu mengurangi debit air di dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur saat Kali Ciliwung meluap.
Oleh sebab itu, Jokowi meninjau pembangunan sodetan Kali Ciliwung ini dan berharap proyek ini bisa jadi solusi dalam mengatasi masalah banjir di wilayah aliran Kali Ciliwung, seperti di Kampung Melayu dan Manggarai."Mangkrak itu karena masalah pembebasan lahan, tapi ini dikerjakan oleh pak gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa tapi ini selesai," tuturnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
"Tega Banget" Legislator PSI Sentil Ambisi Pramono yang Rugikan Pedagang Pasar Barito,Tolak Relokasi |
![]() |
---|
Cerita 17 Tahun Setelah Direlokasi dari Pasar Barito, Nasib Pedagang Ikan yang 'Kehabisan Napas' |
![]() |
---|
Wali Kota Jaksel Klaim Pedagang Pasar Barito Sepakat Tak Tuntut Ganti Rugi Jika Direlokasi |
![]() |
---|
Ogah Komentari Kisruh Pembongkaran Pasar Barito Demi Taman Bendera Pusaka, Begini Jawaban Pramono |
![]() |
---|
Tak Masalah Direlokasi, Pedagang Pasar Barito Minta Kepastian: Bukan Menolak, Kami Minta Tempat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.