Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Langka, Harga Melonjak

Zulkifli menuturkan per hari ini Bulog memang sudah menggelontorkan 3.000 ton beras medium dari Vietnam untuk memenuhi kebutuhan, namun pasokan terseb

Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Tribunnews
Ilustrasi stok beras 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra 

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Ketersediaan beras medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dalam beberapa waktu terakhir langka. 

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Zulkifli Rasyid mengatakan ketersediaan beras medium mulai mengalami kelangkaan secara bertahap sejak Agustus 2022. 

"Mulai dari Agustus sudah, sampai Desember (2022), Januari (2023). Itu yang terjadi kelangkaan yang kelihatan," kata Zulkifli saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (30/1/2023). 

Bahkan, untuk bulan Februari 2023 saja stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang diperkirakan juga mengalami kelangkaan, karena sejumlah daerah penghasil mengalami gagal panen.

Baca juga: Kata Mendag Zulkifli Hasan soal Melambungnya Harga Beras: Impor Belum Maksimal

Selain itu, dikarenakan tidak sepadannya suplai dari Badan Urusan Logistik (Bulog) ke Pasar Induk Beras Cipinang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang per harinya mencapai 3.000 ton.

"Kalau tidak panen berarti beras tidak mengalir ke Pasar Induk. Kedua walaupun Bulog sudah maksimal mengeluarkan stoknya, tapi dia sendiri mengatakan kalau stoknya kurang," ujarnya. 

Zulkifli menuturkan per hari ini Bulog memang sudah menggelontorkan 3.000 ton beras medium dari Vietnam untuk memenuhi kebutuhan, namun pasokan tersebut belum memadai. 

Para pedagang berharap Bulog lekas mengadakan operasi pasar dengan menggelontorkan beras luar negeri guna memenuhi kebutuhan, sehingga stok bulan Februari 2023 tercukupi. 

Sebab, imbas kelangkaan yang belum dipastikan hingga kapan, harga beras jenis medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang dalam beberapa waktu terakhir melonjak. 

"Maaf mengatakan kalau harga beras akan stabil ada dua faktor, pertama panen. Kedua operasi pasar minta 10 kita kasih 20. Kalau sekarang orang minta 10 belum tentu tercover 10 yang diminta," tuturnya.

Baca juga: Pindah Domisili, Ini Prosedur Mengurus Surat Pindah Datang di DKI Jakarta

Fauzan, pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang lainnya menuturkan kelangkaan membuat harga beras jenis medium dan premium dalam beberapa waktu terakhir melonjak. 

Dia mencontohkan harga beras medium yang sebelumnya berkisar Rp8.500 sekarang berkisar Rp10 ribu, sementara harga beras premium naik dari Rp10 ribu menjadi kisaran Rp12 ribu. 

"Beras premium yang Rp10 ribu sekarang sudah Rp12 ribu lebih. Kalau beras medium dulu Rp8.500 paling mahal Rp9 ribu sekarang di atas Rp10 ribu. Langka barangnya," kata Fauzan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved