Harga Kedelai Mahal, Produsen Tahu di Pasar Rebo Pangkas Produksi

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Produsen tahu di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengeluhkan mahalnya harga kedelai impor untuk bahan baku utama produksi.

Produsen tahu, Idar Darsim (75) mengatakan, harga kedelai impor hingga kini masih mahal sehingga membuat dia mengurangi jumlah produksi hingga setengahnya.

"Sekarang kedelai Rp12.100 per kilogram. Memang satu minggu terakhir ini sudah turun dari yang sebelumnya Rp14 ribu, tapi masih mahal," kata Idar di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (1/2/2023).

Pasalnya, harga kedelai impor normalnya berkisar Rp7.600 per kilogram, tapi sejak tahun 2020 lalu hingga kini harganya terus melonjak sehingga membuat sejumlah produsen mogok produksi.

Baca juga: Heru Budi Hartono dan Medag Zulhas Tinjau Pasar Induk Beras Cipinang: Harga Kedelai Tinggi

Menurut Idar yang sudah menjalani usaha produksi tahu Sumedang sejak tahun 1984 silam, kenaikan harga kedelai dalam beberapa tahun terakhir merupakan paling parah terjadi.

"Naiknya Rp100, tapi terus-menerus. Kalau dulu naik Rp2.000 tapi bisa berapa tahun sekali, jadi enggak memberatkan. Sekarang susah, makannya saya menurunkan produksi," ujarnya.

Bila sebelumnya dalam satu hari Idar dan sejumlah karyawannya dapat memproduksi tahu hingga 4 kuintal per hari, kini jumlah produksi anjlok menjadi setengahnya.

Baca juga: Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Langka, Harga Melonjak

Mahalnya harga kedelai dan daya beli masyarakat terpuruk akibat pandemi Covid-19 melanda tahun 2019 lalu jadi faktor turunnya jumlah produksi tahu usaha milik Idar.

"Kalau untuk ukuran tahu enggak berubah, hanya harganya saja lebih mahal. Sekarang saya jual per papannya ke pedagang itu Rp33 ribu. Kalau ke pengecer Rp38 ribu per papan," tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News