Warga Tak Punya Bak Penampungan Tinja di Kalisari, Pemkot Jaktim Bangun Septiktank Komunal

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur membangunnya septiktank komunal bagi warga di RT 12/RW 02, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Bima Putra
BANGUN SEPTIKTANK - Camat Pasar Rebo, Mujiono saat sosialisasi pembangunan septiktank komunal di RT 12/RW 02, Kalisari, Jakarta Timur, Senin (4/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur membangunnya septiktank komunal bagi warga di RT 12/RW 02, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo.

Camat Pasar Rebo, Mujiono pembangunan tersebut ditujukan bagi 12 kepala keluarga (KK) di RT 12/RW 02 yang belum memiliki septiktank atau masih membuang limbah tinjanya ke aliran kali.

"Warga di sini kebanyakan yang tinggal di dekat kali. Jadi sebenarnya di rumah sudah ada kamar mandi, tapi saluran pembuangannya ke kali," kata Mujiono di Jakarta Timur, Senin (4/8/2025).

Pembangunan septiktank dilakukan pada akses jalan lingkungan warga RT 12/RW 02, pengerjaannya dari Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur melalui pihak ketiga atau kontraktor.

Rencananya pembangunan septiktank akan dimulai pada pekan ini dengan target pengerjaan 90 hari kerja, sosialisasi terkait teknis pengerjaan pun sudah kepada warga RT 12/RW 02.

"Setelah sosialisasi ini teman-teman dari SDA sudah siap untuk pembangunan. Untuk di Kelurahan Kalisari ini sepenuhnya menggunakan anggaran APBD, dilakukan teman-teman SDA," ujar Mujiono.

Berdasarkan data di wilayah RT 12/RW 02 Kalisari sedianya tercatat ada 19 KK yang belum memiliki septiktank, namun pada tahap awal bantuan pembangunan menyasar 12 KK.

Ketua RW 02 Kelurahan Kalisari, Budi Murdiansyah warga menyambut baik pembangunan septiktank komunal untuk mencegah perilaku buang air besar sembarangan (BABS).

"19 KK yang belum punya septiktank itu ada rumah pribadi dansa kontrakan, tapi kebanyakan sih rumah pribadi. Jadi dulu waktu membangun rumah tidak serta merta buat septiktank," tutur Budi.

Menurutnya19 KK yang belum memiliki septiktank membuang limbah tinjanya ke aliran Kali Cijantung, hal ini sudah berlangsung lebih dari 20 tahun atau sudah turun temurun.

Namun setelah mendapat penjelasan dampak buruk perilaku BABS dapat menyebabkan stunting pada anak dan sampai kesehatan lain, warga menyadari pentingnya memiliki septiktank.

"Jadi sudah turun temurun, warga melihat tetangganya membuang (limbah) ke kali ikut buang ke kali. Tapi warga sadar, kalau banjir kan kotoran itu kembali lagi ke rumah mereka sendiri," lanjut Budi.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved