Heru Budi Ungkap Efek Stunting Bisa Picu Tawuran dan Kriminalitas Makin Tinggi

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, stunting atau gizi buruk kronis bisa memicu semakin tingginya angka kriminalitas.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kondisi anak-anak pengidap stunting di RPTRA Triputra Persada Hijau, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). Heru Budi menyebut, stunting atau gizi buruk kronis bisa memicu semakin tingginya angka kriminalitas. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut, stunting atau gizi buruk kronis bisa memicu semakin tingginya angka kriminalitas.

Oleh sebab itu, eks Wali Kota Jakarta Utara ini mengajak seluruh pihak turut berperan dalam menekan angka stunting di ibu kota.

"Tugas Pemprov semakin berat, ke depan bahwa kita harus mengentaskan salah satunya adalah stunting. Tentunya ini tidak terhindarkan, tetap masih ada kantong-kantong kemiskinan," ucapnya di Ballroom Boutique Mal, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (5/2/2023).

 

Sebagai informasi, angka stunting di DKI Jakarta saat ini berada di kisaran 16 besar.

Heru pun menyebut hal ini merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.

Baca juga: Begini Jurus Jitu Pemkot Tangerang Tekan Angka Stunting Jadi 11,8 Persen

Pasalnya, bila seorang anak mengalami stunting maka hal itu bakal terbawa hingga dewasa.

Hal ini pun disebutnya bisa memicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Bila berjalan terus sampai (anak itu) besar, maka ininya (tingginya) pendek, tapi emosionalnya tinggi, pemikirannya jadi tidak jernih," ujarnya.

"Maka bisa timbul tawuran. Lima atau 10 tahun ke depan kriminalitas semakin tinggi," sambungnya.

Dalam acara Guyub RW se-Jakarta Selatan yang digelar di Ballroom Boutique Mall ini, Heru pun meminta para ketua RW untuk membantu melaporkan bila ada temuan kasus stunting.

Selain itu, ia juga meminta supaya para ketua RW turut berperan aktif menyosialisasikan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kandungan mereka secara rutin di puskesmas terdekat

Dengan demikian diharapkan pemerintah bisa melakukan intervensi untuk mencukupi asupan gizi bagi ibu hamil dan balita.

"Saya minta kepada pak RW bersama jajaran PKK turun untuk mendata ini (kasus stunting) agar kami bisa memberikan perhatian," kata dia.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved