Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Perkenalan Dede dengan Wowon hingga Jadi Serial Killer Bermula dari Diajak Main Amplop 'Ajaib'

Awal perkenalan salah satu pelaku pembunuh serial, M Dede Solehudin dengan Wowon Erawan alias Aki, bermula dari sang mertua, Halimah pada tahun 2012.

Istimewa
Dede Solehudin, salah satu komplotan Wowon para pembunuh berantai 

Dede mengaku bahwa uang tersebut digunakan untuk memancing.

"Ya, kurang lebih (dapat) Rp100 juta, dipakai buat mancing, sama (kebutuhan) sehari-hari," kata Dede.

Modus MLM

Modus bermain amplop itu kemudian dibikin bisnis dengan model Multi Level Marketing (MLM).

Model bisnis ini nyatanya banyak menarik minat para korbannya untuk bergabung.

Mereka "diprospek" oleh Wowon yang sebenarnya seorang penipu ulung.

Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan. Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut.
Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan. Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut. (Kolase TribunJakarta)

"Pada praktiknya, ini kayak MLM, ada downline (bawahan yang direkrut Wowon). Dari Siti, misalnya, ajak temannya untuk bisa digandakan uangnya. Jadi, bisa seperti MLM," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi seperti dikutip Tribunnews.com pada Selasa (24/1/2023).

Model bisnis yang dijalankan Wowon ini juga diungkapkan oleh pihak perwakilan keluarga Siti Fatimah, salah satu TKW dan korban pembunuhan Wowon.

Baca juga: Ternyata Keluarga di Bekasi Tak Tahu Soal Penipuan Wowon Cs, Diracun Karena Korban Suka Minta Uang

Pihak keluarga Siti Fatimah, Dadan, mengatakan pihak keluarga Siti baru mengetahui motif penipuan ini dari temannya Siti Fatimah sesama Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.

Hana pertama kali mengenal Siti Fatimah saat sama-sama bekerja di Arab Saudi.

"Jadi beliau (Hana) ketemu dengan almarhumah (Siti Fatimah) ketika mau mentransfer uang buat keluarganya. Kemudian ya biasalah bertemu sama-sama dari Indonesia dan suku Sunda," kata Dadan dikutip Kompas TV.

Siti Fatimah, kata Dadan, menawarkan semacam investasi kepada Hana.

Investasi itu ternyata diotaki oleh Wowon Cs di mana Siti juga menjadi korban nasabah.

Hana pun ikut berinvestasi.

Sebab, Wowon Cs mengiming-imingi Siti dan Hana sebuah rumah dan tanah bila rajin berinvestasi dengan mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved