Duduk Ngedeprok, Massa Ojol Debati Kadishub Tolak ERP hingga Akhirnya Menang
Duduk ngedeprok memenuhi Jalan Medan Merdeka Selatan, massa ojol mendengar pernyataan Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo perihal wacana ERP.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Perwakilan ojol yang juga berada di mobil komando meminta rekan-rekannya untuk tetap tenang.
"Rekan-rekan mohon diam. Kita hormati dulu Pak Syafrin bicara," ujar perwakilan aksi.
Setelah suasana kondusif, Syafrin kembali berbicara.
Kali ini, ia menjelaskan bahwa Pemprov DKI masih fokus pada penuntasan regulasi perihal ERP yang sejak 2007 sudah diwacanakan untuk diterapkan tapi selalu gagal.
"Saat ini pemprov ingin menuntaskan regulasinya dengan tatanan daerah," ujar Syafrin.
Kemudian, Syafrin mengatakan dalam pembahasan nantinya perwakilan dari angkutan online juga akan dilibatkan.
"Saya sampaikan bahwa dalam mengkaji ulang regulasi akan ada perwakilan angkutan online, sehingga hasil dari regulasinya nanti sesuai kebutuhan kita semua dalam rangka Jakarta yang lebih lancar ke depan," kata Syafrin.
Syafrin mengklaim akan memprjuangkan akan kendaraan online tak dikenakan tarif saat melewati ruas jalan yang terpasang ERP.
"Untuk angkutan online tidak akan dikenakan ERP," kata Syafrin.
Namun lagi-lagi pernyataan Syafrin itu mendapat penolakan dari massa ojol.
"Kalau gitu caranya, nanti anak istri kita lewat juga harus bayar, itu sama aja pak.
Bahkan katanya nanti yang bayar itu customer, lah kalau gitu yang ada kita ga dapat orderan," potong perwakilan aksi.
Janji Kembalikan Rancangan ERP ke Pemprov DKI
Melihat massa yang tetap tegas menolak ERP, Syafrin yang terus didesak akhirnya mulai melunak.
"Aspirasi teman-teman semua sudah saya catat. Ini akan kami bawa ke dewan karena raperda sudah ada di DPRD hak legislasinya ada di sana," kata Syafrin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.