Pilpres 2024

Tampil di Partai Ummat, Anies Baswedan Dinilai Dukung Politik Identitas: Mau Bersih Ngapain Dateng?

Anies punya kesamaan visi dan misi dengan Partai Ummat sehingga dirinya mau menghadiri acara yang digelar partai yang baru seumur jagung itu

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (14/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik Adi Prayitno menilai, kehadiran Anies Baswedan di acara Rakernas Partai Ummat pada Selasa (15/2/2023) lalu semakin menegaskan arah politik eks Gubernur DKI Jakarta itu jelang Pilpres 2023 mendatang.

Menurutnya, Anies punya kesamaan visi dan misi dengan Partai Ummat sehingga dirinya mau menghadiri acara yang digelar partai yang baru seumur jagung itu.

"Prinsipnya kalau Anies enggak punya kesamaan visi dan kesamaan politik tentu tidak akan mungkin hadir di agenda Partai Ummat," ucap Adi saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).

"Jadi, orang yang hadir di Partai Ummat itu adalah orang yang mestinya merasa paling kenal, merasa paling akrab, dan merasa sevisi," sambungnya.

Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi terang-terangan menyebut bahwa politik identitas bakal dimainkan Partai Ummat pada Pemilu 2024 mendatang.

Hal ini sejatinya tak sejalan dengan narasi Anies yang belakangan terus berupaya menghapus stigma soal politik identitas yang sudah melekat pada dirinya sejak Pilkada 2017 silam.

Oleh sebab itu, Anies dalam beberapa kesempatan selalu berkilah dan ngeles ketika ditanya soal politik identitas, termasuk saat hadir di acara Partai Ummat.

Baca juga: Anies Baswedan Didukung Partai Ummat Jadi Capres, Pengamat: Amien Rais Kunci Gaet Suara Muhammadiyah

Adi pun menilai Anies tidak benar-benar ingin menghilangan politik identitas dalam langkahnya menuju Pilpres 2024 mendatang.

Apalagi, strategi itu berhasil membawanya menang Pilkada DKI 2017 meski sebelumnya sama sekali tak diunggulkan.

Jika memang mau bersih dari embel-embel politik identitas, seharusnya Anies tidak datang ke Rakernas Partai Ummat.

"Kalau emang pengen menjauh dari politik identitas enggak perlu datang ke Partai Ummat. Karena apapun jadinya yang jelas Partai Ummat sedang mendeclare bahwa dialah politik identitas," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

"Partai Ummat adalah partai yang akan menggunakan politik identitas sebagai instrumen kemenangan mereka," sambungnya.

Selain itu, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah ini pun menyebut, kehadiran Anies ini di acara Partai Ummat ini semakin menegaskan posisinya saat ini sebagai kubu yang berseberangan dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal capres Anies Baswedan tampak berpelukan dan cium pipi kanan dan cium pipi kiri (cipika-cipiki) dengan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais ketika tiba di Rakernas Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal capres Anies Baswedan tampak berpelukan dan cium pipi kanan dan cium pipi kiri (cipika-cipiki) dengan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais ketika tiba di Rakernas Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023). (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Bedanya, Partai Ummat kerap frontal mengkritisi kebijakan Presiden Jokowi.

Sedangkan, Anies masih tampak malu-malu dan berupaya melakukan perlawan dengan cara-cara lebih halus.

"Mereka sama-sama kubu non-koalisional pemerintah yang selama ini dianggap berbeda dengan pemerintah," tuturnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved