Profil Gembong Warsono, Sudah Jadi Teman Diskusi Petinggi PDI Meski Masih Jabat Pengurus Kecamatan
Jauh sebelum menjadi Sekretaris DPD DKI Jakarta dan Anggota DPRD, Gembong Warsono memulai karirnya di PDI Perjuangan dari level bawah.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Sebab, beberapa jam kemudian kantor PDI langsung diserang dalam insiden yang dikenal sebagai Kudatuli atau kerusuhan 27 Juli tahun 1996.
"Tapi emang pas saya pulang suasana udah agak beda itu. Ada orang naik motor nguuuung di depan kantor," kata Gembong.
"Kalau seandainya saya gak pinjam mobil itu, saya pasti kena di situ," lanjut dia.
Insiden kudatuli seakan menjadi titik loyalitas Gembong terhadap PDI. Pasca insiden itu, Gembong mantap berada di kubu Megawati Soekarnoputri.
"Saat itu saya anak muda yang sesuai aturan. Bu Mega adalah ketua umum hasil kongres yang akhirnya jadi keputusan munas yang merupakan keputusan tertinggi dan bersama.
Tapi kok di tengah jalan mau dijegal sama teman-teman sendiri," tegas Gembong.
Selepas peristiwa Kudatuli, karir Gembong di PDI berjalan cukup moncer.
"1996 pecah partai PDI, saya ikut bu Mega. Setelahnya saya naik ke DPC Jakarta Selatan jadi wakil sekretaris
Saya rangkap jabatan di kecamatan di tingkat kota. Sedangkan jelang pemilu 1999, sekretaris DPC meninggal akhirnya saja jadi Plt sampai pemilu," papar Gembong.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Tak Tergiur Nyapres, Pramono Pilih Pensiun Usai Jabat Gubernur Jakarta, Kenapa? |
![]() |
---|
Kata Gubernur Pramono Soal Rencana Kenaikan Tarif Transjakarta |
![]() |
---|
Soroti Kasus Terapis Wanita di Pejaten Jaksel, Gubernur Pramono Janji Ambil Langkah Konkret |
![]() |
---|
Cegah Aksi Tak Senonoh Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Pramono Bakal Lakukan Ini |
![]() |
---|
Buka Sampai Malam, Kebun Binatang Ragunan Bakal Tambah CCTV untuk Cegah Aksi Asusila |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.