Depo Pertamina Plumpang Kebakaran
Cerita Lidya Lihat Ibu dan Kakaknya Ditemukan Meninggal Berpelukan dalam Kebakaran Depo Plumpang
Kala itu, tetangganya menyampaikan kabar bahwa Hanifah yang sehari-hari membuka warung kelontong di rumah dan kakaknya sudah menyelamatkan diri
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) membawa duka mendalam bagi keluarga besar Lidya Putri (18).
Akibat kebakaran yang belum diketahui penyebabnya itu, sang ibu bernama Hanifah (50) dan kakak laki-lakinya, Fahrul Hidayatullah (28), meninggal dunia dalam keadaan berpelukan tertimbun puing bangunan.
Lidya mengatakan dia pertama mengetahui kabar duka rumahnya terbakar ketika sedang mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) pada satu pusat perbelanjaan di kawasan Sunter.
"Jam 19.30 WIB saya ditelepon sama tetangga. Ditanya, kamu di mana, rumah kamu terbakar. Saya kaget, saya tanya mama sama kakak ke mana," kata Lidya di RS Polri Kramat Jati, Senin (6/3/2023).
Kala itu, tetangganya menyampaikan kabar bahwa Hanifah yang sehari-hari membuka warung kelontong di rumah dan kakaknya sudah menyelamatkan diri sebelum api membesar.
Baca juga: Istri Tewas Usai Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Suaminya Kini Sering Melamun: Kok Ningallin Gua
Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Terus Bertambah jadi 19 Orang, Ini Daftarnya
Nahas, ketika Hanifah dan Fahrul kembali ke rumah diduga untuk mengambil barang berharga yang tertinggal. Lantas, keduanya terjebak dan tidak bisa keluar rumah lantaran amuk si jago merah kian membesar.
"Mungkin sudah kejebak atau pingsan karena sesak gas saya enggak tahu, meninggal di tempat. Saya enggak bisa pulang ke rumah karena apinya besar, saya juga dicegat sama polisi," ujarnya.

Lidya menuturkan, sejak malam kejadian dia sudah berupaya mencari keberadaan ibu dan kakaknya ke beberapa rumah sakit tempat dan posko pengungsian di Palang Merah Indonesia (PMI).
Nahas, hingga pada Sabtu (4/3/2023) pagi, dia tidak kunjung menemukan ibu dan kakaknya. Dia pun akhirnya berupaya meminta bantuan untuk menggali puing reruntuhan rumahnya.
"Saya minta bantuan uruk rumah, ternyata ketemu ibu dan anak berpelukan. Di situ lah mama dan kakak saya ditemukan jam 08.00 WIB," ujarnya lirih.
Usai ditemukan jenazah Hanifah dan Fahrul lalu dibawa ke ruang Instalasi Forensik rumah sakit (RS) Polri Kramat Jati yang menjadi posko postmortem Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Baca juga: Heru Budi Buka Suara Soal Kemungkinan Relokasi Warga di Sekitar Depo Pertamina Plumpang
Hingga akhirnya pada Sabtu (4/3) jenazah Fahrul berhasil diidentifikasi Tim DVI berdasar pencocokan data sidik jari dengan data kependudukan dilakukan Inafis Polri.
Pada Sabtu (4/3) jenazah Fahrul sudah dibawa pihak keluarga ke kampung halaman di Madura untuk dimakamkan, namun jenazah Hanifah hingga kini masih belum dinyatakan teridentifikasi.
"Insya Allah (jenazah Hanifah segera teridentifikasi) semoga bisa. Belum tahu (kapan teridentifikasi), kata orangnya (Tim DVI) belum. Bilangnya sabar," lanjut Lidya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Wacana Pembangunan Buffer Zone 50 Meter, Warga di Dekat Depo Plumpang Berharap Tak Direlokasi |
![]() |
---|
Nuansa Pilu Tarawih Hari Pertama Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Khotib Ingatkan Takdir |
![]() |
---|
UPDATE, Total 29 Orang Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
UPDATE Kebakaran Depo Plumpang: Korban Tewas Capai 23 Orang dan Pengungsi Sisa 82 Jiwa |
![]() |
---|
Ditanya Relokasi Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang, Heru Budi: Tanya Pertamina! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.