DPRD Usul Relokasi Warga Gang Cue Bekasi Buntut Banjir Bertahun-tahun

Banjir bertahun-tahun yang melanda di Gang Cue, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi membuat DPRD ikut berkomentar, Rabu (15/3/2023).

Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com
Banjir menahun landa pemukiman warga di Gang Cue, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Minggu (5/3/2023). Banjir bertahun-tahun yang melanda di Gang Cue, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi membuat DPRD ikut berkomentar, Rabu (15/3/2023). 

"Kita tidak bisa lagi mengandalkan air mengalir ke SS Rawa Baru karena ada saluran tersumbat dan di atas saluran juga telah dibangun ruko oleh pemilik lahan," kata Abdillah dalam diskusi interaktif mitigasi bencana banjir, Kamis (9/3/2023).

Banjir menahun terjadi di permukiman warga di Gang Cue, RT 06 RW 02, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (3/3/2023).
Banjir menahun terjadi di permukiman warga di Gang Cue, RT 06 RW 02, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (3/3/2023). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pihaknya telah melakukan upaya pompanisasi di Gang Cue, sejauh ini debit air yang membanjri permukiman warga telah berkurang.

Secara keseluruhan, penanganan banjir di Kota Bekasi dilakukan secara berkelanjutan.

Pembangunan sistem polder air telah dilakukan di 40 titik permukiman, tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi.

"Untuk penanganan banjir kita akan membuat polder tambahan, saat ini sudah ada 40 titik dengan kapasitas 3.106.803 M⊃3;," jelas dia.

Selain itu, penanggulangan banjir juga akan dilakukan dengan upaya pembangunan sumur resapan, kolam retensi dan biopora.

Banjir Susah Surut Sejak 2020

Warga perkampungan Gang Cue Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi tiga tahun kebanjiran.

Banjir di perkampungan yang teletak di belakang Pasar Baru Bekasi bukan sekedar banjir biasa, pasalnya air susah surut.

Banjir yang sudah menahun memaksa warga hidup berdampingan dengan banjir, air selalu menggenang akses jalan dan rumah mereka.

Kaman (59), warga setempat mengatakan, banjir besar 2020 merupakan awal mula perkampungannya terendam setinggi satu meter lebih.

Sejak saat itu, bencana air bah mulai tak kenal ampun menguji kesabaran warga yang tinggal di perkampungan tersebut.

"Dari tahun 2020 mah emang udah mulai banjir, surut paling semata kaki lah," kata Kaman kepada wartawan, Jumat (3/3/2023).

Warga Terpaksa Eksodus

Kaman mengatakan, di lingkungan RT 02 RW 01 sebagian besar warga terpaksa mengungsi karena banjir susah surut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved