Warga Tigaraksa Geger Kembali Temukan Potongan Kaki Kanan Manusia di Sungai Cimanceuri

Warga Tigaraksa geger karena menemukan sebuah potongan kaki manusia yang mengambang di Sungai Cimanceuri, Kabupaten Tangerang pada Senin (20/3/2023).

freepik.com
Ilustrasi garis polisi 

"Sudah diangkut, potongan kaki kondisinya mengambang tersangkut kayu di Sungai Cimanceuri. Tepatnya di belakang pabrik Cikupa," kata Imam kepada wartawan, Minggu (19/3/2023).

Menurutnya, penemuan itu berawal saat warga yang sedang beraktivitas melihat benda mencurigakan terapung.

Kala itu, warga sedang memancing di Sungai Cimanceuri.

"Awalnya ada warga yang lihat bagian tubuh itu hanyut terbawa arus, tapi tidak dikejar, dan mereka hanya laporan ke kami (polisi)," ujar Imam.

"Saat ditelusuri, akhirnya ditemukan potongan kaki sebelah kiri yang tersangkut kayu di Sungai Cimanceuri. Di mana, masuk wilayah hukum Polsek Cikupa," ungkap dia lagi.

Dari penemuan itu, petugas gabungan segera melakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan inafis dan Polsek Tenjo.

"Potongan tubuh itu di bawa infasi Polresta Tangerang, lalu pada malam itu kita koordinasi dengan Polsek Tenjo. Dan dari hasil pemeriksaam betul, bila bagian tubuh itu milik korban (RD)," papar Kapolsek.

Selanjutnya, petugas menyerahkan bagian tubuh tersebut ke Polsek Tenjo sebagai tindak lanjut.

Kepolisan pun kembali melakukan proses pencarian terhadap sisa potongan tubuh RD.

"Sisa potongan tubuh lainnya masih dalam proses pencarian dibantu dengan BPBD, kita telusuri di aliran Sungai Cimanceuri yang memang masuk wilayah hukum Polresta Tangerang," pungkas Imam.

Diberitakan sebelumnya, pelaku korban mutilasi dalam koper merah di Tenjo, Kabupaten Bogor,  dibekuk di Yogyakarta.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan bahwa penakapan pelaku DA ini berawal dari ditemukannya koper merah yang berisi tubuh manusia tanpa kepala dan kaki. 

Ada bekas luka akibat senjata tajam di potongan tubuh korban dipaparkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro

"Bahwa bekas penganiayaannya itu ditusuk oleh senjata tajam saat terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban," kata Sigiro.

Dia menjelaskan, pelaku pertama kali melukai leher korban, setelah memastikan korban tewas lantas dimutilasi menggunakan pisau.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved