Pilpres 2024
Golkar dan PPP Bukber Bareng Anies Baswedan di NasDem, Pengamat: Tak Bisa Dikaitkan 2024
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai terlalu dini menilai hadirnya Airlangga dan Rusli Effendi ke acara bukber di NasDem Tower sebagai sinyal koalisi
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat Politik Adi Prayitno menyebut terlalu dini menilai hadirnya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum PPP, Rusli Effendi ke acara buka puasa bersama di NasDem Tower sebagai sinyal dari koalisi.
"Saya kira itu hanya sebatas bukber dihadiri semua elit partai dan gabisa dikaitkan dengan 2024 apalagi koalisi dua kubu," ujar Adi saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (26/3/2023).
Menurut Adi, turut hadirnya tokoh dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam acara yang diadakan Partai NasDem yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan adalah contoh baik untuk masyarakat.
"Karena sekeras apapun kongsi politik tapi kebersamaan haruslah bisa dijaga," ujar Adi.
Untuk Pilpres 2024 mendatang, Adi menyebut sebenarnya bagus saja jika melahirkan banyak koalisi.
Baca juga: Resep Pastel Daging ala Keluarga Anies Baswedan, Cocok Dihidangkan untuk Buka Puasa di Rumah
Hal itu membuat rakyat akan memiliki banyak pilihan asalkan para elit tetap menunjukan kebersamaan dan persatuan.
"Politik ga harus kubu-kubuan, enggak apa-apa masing-masing kubu itu maju bersama-sama. KIB mengusung jagoan mereka sendiri, Koalisi Perubahan dukung Anies Baswedan karena yang penting persatuan dan kesatuan mereka terus tunjukan di depan publik. Karena publik itu hanya mengikuti perilaku elit mereka, jika elit sering bertentangan maka rakyat di bawah akan mengikuti," papar Adi.
Kata Golkar dan PPP
Melansir Tribunnews, pasca buka bersama di DPP NasDem, Airlangga mengatakan, koalisi besar yang terbentuk dalam kontestasi Pemilu biasanya menguntungkan.
Pernyataan Airlangga ini menanggapi soal ada atau tidaknya kemungkinan partai-partai politik membuat koalisi besar pada pilpres tahun depan.
Namun Airlangga belum dapat memastikan koalisi besar tersebut akan terbentuk atau tidak.
"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia. Jadi kita tunggu tanggal mainnya," kata Airlangga.
Tapi Menko Perekonomian ini tidak banyak berkomentar ketika ditanya mengenai ada atau tidaknya ajakan dari Ketua Umum Partai Nasdem Paloh untuk bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.