Cerita Kriminal

Berkawan Sudah Lama, Pria di Tanah Abang Bunuh Teman Karena Tak Terima Korban Meracau saat Mabuk

Saat dalam kondisi sama-sama mabuk, korban dan pelaku sempat cekcok hingga korban menantang pelaku berinisial BI (39).

Editor: Siti Nawiroh
net
Ilustrasi jasad. Seorang pria di Tanah Abang nekat melakukan pembunuhan kepada kawannya sendiri berinisal PW (40) padahal sudah berkawan sejak lama. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria di Tanah Abang nekat melakukan pembunuhan kepada kawannya sendiri berinisal PW (40) padahal sudah berkawan sejak lama.

Saat dalam kondisi sama-sama mabuk, korban dan pelaku sempat cekcok hingga korban menantang pelaku berinisial BI (39).

Karena tak terima korban meracau hingga ditantang, pelaku melakukan aksi nekat dengan belati miliknya.

Peristiwa ini terjadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (22/3/2023).

“Pelaku sakit hati karena dianggap sepele dengan korban. Mereka sudah berteman lama dan sama-sama orang Palembang,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Kukuh Islami kepada Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Selain itu, BI dan PW adalah preman di Tanah Abang.

“Dua-duanya preman di Tanah Abang. Mereka pekerjaannya tidak jelas,” kata Kukuh.

Sebagai informasi, pelaku membunuh korban saat sedang minum minuman keras (miras) di sebuah warung di di trotoar depan Hotel Sudimampir, Jalan Jatibaru Raya, RT 003/RW 001, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (22/3/2023).

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Putra Siagian mengatakan motif pembunuhan lantaran pelaku kesal ditantang oleh korban.

Dalam keadaan mabuk, korban meracau dan menantang pelaku.

Baca juga: Setoran Rp 150 Ribu Hilang, Pedagang Kerupuk di Cileungsi Nekat Bunuh Wanita Lalu Rampas Ponselnya

"Korban mengatakan, 'Saya tidak pernah takut dengan kamu'. Lalu, tersangka menjawab, 'Sudahlah jangan kayak gitu. Malu dilihat orang, buyan (bodoh) kamu dilihat banyak orang perangai (tingkah laku kayak gitu)'," tutur dia.

Setelah itu, korban kembali menantang pelaku dengan bertanya, "Mau kamu apa?'".

"Akhirnya tersangka menusuk punggung korban sebanyak enam kali hingga jatuh dalam posisi terlentang dan menggorok lehernya," ujar Hady.

Hady mengatakan, pelaku tidak terima dengan pernyataan korban. Pelaku menusuk korban dengan belati yang memang biasa dibawanya setiap hari.

"Memang kebiasaan (belati) dibawa pelaku untuk berjaga diri," ujar dia.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Tribunnews)
Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved