Amanda Tahu Terseret Kasus Penganiayaan David dari Berita, Tiba-tiba Banyak yang Tag Akun Medsosnya

TRIBUNJAKARTA.COM - Anastasia Pretya Amanda (19) alias APA terseret kasus penganiayaan David Ozora setelah dituding menjadi sosok pembisik Mario Dandy.

Amanda bercerita awal mula mengetahui nama dirinya terseret kasus tersebut setelah muncul di dalam pembicaraan.

Hal itu diungkapkan Amanda dalam wawancaranya bersama jurnalis Abraham Silaban.

Amanda mengaku bingung ketika namanya ikut disebut dalam kasus penganiayaan yang dilakukan eks kekasihnya Mario Dandy.

"Bingung ya, pastinya aku bingung banget karena gak nyangka juga ya jujur bakal terseret gini,"

"Karena aku bener-bener gak tahu bakal begini," ucapnya dikutip TribunJakarta.com dari YouTube iNews TV, Selasa (28/3/2023).

Amanda kemudian bercerita mengetahui inisial namanya disebut setelah muncul dalam pemberitaan.

Hal itu diketahui Amanda sehari setelah kejadian atau setelah David dianiaya.

Setelah inisial namanya disebut, Amanda mengaku banyak yang warganet yang berkunjung ke akun media sosialnya.

Bahkan banyak yang men-tag akun Amanda di media sosial.

Baca juga: Kuasa Hukum AGH Sebut Kliennya Terpaksa Hapus Chat ke David Ozora, Gara-gara Diminta Mario Dandy

"Banyak yang mention itu. Semuanya kayak 'Ini benar gak sih?' aku jujur aku enggak tahu kan,"

"Disangkanya mungkin aku itu masih sama Mario," tutur Amanda.

Amanda sempat mengira publik salah sangka dirinya adalah AGH, kekasih Mario.

Karena pada saat itu, inisial nama wanita yang muncul hanya A yang bisa jadi AGH dan Amanda.

"Amanda sempat disangka seperti sosok AG? Yang bersama-sama dalam satu skenario penganiayaan itu ya?" tanya jurnalis.

"Iya karena waktu itu inisial namanya masih A ya, kebetulan aku juga inisialnya A," ucap Amanda sembari tersenyum.

Semakin hari, Amanda mengaku tuduhan liar semakin marak mengarah kepadanya.

Hal itu terjadi setelah tanggal 24 Februari 2023 inisial namanya sudah keluar.

"Di awal aku belum nutup Instagram, tapi mulai dari situ ke depannya aku diem semakin wah (liar) yang ngebikin orang-orang mandang aku sebatas berita yang ada,"

"Dan berita simpang siur itu yang bikin orang-orang punya pandangan baru ke aku," curhat Amanda.

Amanda pun mengaku mengalami sejumlah kerugian akibat terseret kasus Mario Dandy Cs.

Pengacara Amanda, Enita Edyalaksmita, mengatakan kliennya sempat dimintai klarifikasi oleh pihak kampus.

"Kerugian morilnya adalah Amanda di kuliah juga sempat dipertanyakan, dapat pemanggilan," kata Enita kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023).

Selain itu, Amanda juga merasa tertekan lantaran sempat dihujat sebagai provokator.

Padahal, Enita menyebut Amanda tidak mengetahui apa-apa soal rencana penganiayaan David.

"Dari pertama tuh cercaan-cercaan itu malah terbalik, banyak miss komunikasi semua, dan kemudian Amanda merasa tertekan karena merasa kok tertuduh, dan kenapa kok MDS melakukan itu, seperti itu kepada dia," ucap Enita.

Amanda telah resmi melaporkan Mario Dandy ke Polda Metro Jaya atas dugaan fitnah atau pencemaran nama baik.

Baca juga: Mario Dandy Punya Dendam ke Amanda? Setahun Pacaran Lalu MendadakTuding Mantannya Sosok Pembisik

Laporan Amanda teregistrasi dengan nomor LP/1376/III/2023/SPKT Polda Metro Jaya tanggal 14 Maret 2023.

"Kehadiran kami di sini untuk menindaklanjuti laporan kami di Polda Metro Jaya. Jadi kami habis menanyakan, ternyata laporan kami sudah sampai di Jatanras," kata pengacara Amanda, Enita Edyalaksmita.

Enita menuturkan, Mario melalui kuasa hukumnya telah menggiring opini publik dengan menuduh kliennya mengadu soal dugaan pelecehan terhadap AG.

"Penggiringan opini publik oleh MDS melalui pengacara nya itu tidak benar, bohong belaka. Penggiringan opini dengan mengkambing hitamkan saudari Amanda mungkin untuk kepentingan mereka, kita tidak tahu," ujar dia.

Oleh karena itu, pihak Amanda pun melaporkan Mario Dandy atas dugaan fitnah atau pencemaran nama baik.

"Maka itu kami melaporkan mereka dengan laporan sementara ini fitnah dan pencemaran nama baik, Pasal 310, 311," jelas Enita.

"Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan sesuai perkembangan, akan menjadi penyesatan publik dengan keterangan palsu berkata bohong, dan juga Undang-Undang ITE. Itu kami serahkan ke Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti laporan dari kami," tambahnya.