Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda
Saat Shane Pamer Kesusahan, Ada David yang Alami Diffuse Axonal Injury dan Terancam Cacat Permanem
Pelaku penganiayaan David (17), Shane Lukas (19) memamerkan kesusahannya di media. Sementara itu, David saat ini tengah berjuang untuk sembuh.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Pelaku penganiayaan David (17), Shane Lukas (19) memamerkan kesusahannya di media.
Baru-baru ini, ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan memperlihatkan rumah kontrakan sepetaknya di kawasan Jakarta Selatan.
Sambil berurai air mata, Tagor Lumbantoruan mengaku hanya tinggal berdua dengan Shane Lukas di rumah kontrakan tersebut.
TONTON JUGA
Pasalnya ibunda Shane Lukas sudah meninggal dunia.
Sementara itu, David saat ini tengah berjuang untuk sembuh.
Seusai menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), David mengalami Diffuse Axonal Injury.
David sendiri sudah dirawat selama 37 hari di Rumah Sakit Mayapada.
Pantauan TribunJakarta, di media sosial Twitter, Ayah David Jonathan Latumahina menjelaskan soal Diffuse Axonal Injury yang diderita sang anak.

Baca juga: Belum Lengkap, Berkas Perkara Mario dan Shane Dikembalikan Kejati DKI ke Polda Metro Jaya
"Dalam kepala ini ada otak yang penuh dengan akson (serabut syaraf) yang jumlahnya jutaan seperti kabel.
Tugas akson adalah untuk komunikasi antar syaraf.
Ketika otak mengalami trauma berat, maka otak terjadi pergeseran ekstrim yang menyebabkan serabut-serabut syaraf ini pecah. David alami ini dan koma," tulis pengurus GP Ansor tersebut.
Akibat Diffuse Axonal Injury, David terancam mengalami penurunan kualitas hidup bahkan cacat secara permanen.
Baca juga: Keluarga David Geram Usai Baca Paragraf Terakhir Surat Maaf Shane Lukas: Malah Minta Bantuan
"Efek dari DAI adalah penurunan kualitas hidup dan cacat permanen," tulis Jonathan Latumahina.
Melihat Shane Lukas yang seolah mencari simpati publik di media, membuat Jonathan Latumahina meradang.
"Dan pada saat yang sama para pelaku ngemis-ngemis caper di media-media jualan kemiskinan, jualan salah didik, jualan trauma masa kecil dan semua hal lain.
YANG KALIAN OBRAL DI MEDIA ITU GAK SEUJUNG KUKUNYA DAVID YANG DAMPAKNYA PERMANEN!
I will hunt you down," tulis Jonathan Latumahina.
Surat Permintaan Maaf
Shane Lukas mengirimkan surat lewat secarik kertas dari bui.
Surat yang ditulis di atas satu lembar kertas itu berisi permintaan maaf Shane Lukas kepada David dan keluarga besarnya.
"Surat untuk adik David..," begitu Shane Lukas memulai tulisannya dikutip TribunJakarta.com, Selasa (28/3/2023).
TONTON JUGA
Diketahui, Shane Lukas terancam hukuman pidana hingga 12 tahun penjara.
Dalam surat itu Shane Lukas juga meminta David dan keluarga besarnya untuk mendoakan dirinya memecahkan perkara yang sedang dijalaninya.
Begini isi surat lengkap dari Shane Lukas:
Shalom/Assalamualaikum
Adik David, sebelumnya abang Shane Lukas mau meminta maaf kepada adik David, papa, dan mama David serta keluarga dan orang-orang yang David sayang
Saya juga mau meminta maaf kepada adik dan orangtua teman David atas kejadian yang menimpa adik David
Saya atas nama pribadi meminta maaf dan saya mohon bantu doa kepada keluarga David dan teman-teman agar saya bisa bantu memecahkan perkara ini
Sementara itu ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan juga mengaku setiap malam selalu mendoakan kesembuhan David.
Baca juga: Surat Permintaan Maaf Shane Lukas Ditulis dari Dalam Tahanan, Dikirim ke David Lewat RS Mayapada
"Tiap malam saya mendoakan," ucap Tagor Lumbantoruan dikutip TribunJakarta dari YouTube Official iNews.
"Saat saya dengar berita, saya menangis, saya kejar di hari pertama, ada kawanku bilang tidak bisa lihat, akhirnya saya pulang,"
"Aku berdoa, Tuhan sembuhkan David," imbuhnya.
Tagor Lumbantoruan lalu berharap Shane Lukas yang sedang mendekam di Rutan Polda Metro Jaya tak frustasi.

Baca juga: Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf, Keluarga David: Tak Ada Damai
Ia menganggap Shane Lukas masih memiliki masa depan yang panjang.
"Semoga anakku jangan sampai frustasi dengan cita-citanya, karena hal ini," kata Tagor Lumbantoruan.
"Anakku ini hanya memvideokan, dan itu juga karena terpaksa," imbuhnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.