Tawuran Remaja Bersenjata Tajam di Jakarta Timur, Warga Takut jadi Korban Salah Sasaran

Tawuran dua kelompok remaja pecah di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
ISTIMEWA
Tangkapan layar video merekam ulah tawuran dua kelompok remaja di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Tawuran dua kelompok remaja bersenjata tajam terjadi di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Sabtu (8/4/2023) dini hari.

Dalam video yang beredar tampak dua kelompok remaja saling serang menggunakan berbagai senjata tajam, hingga benda tumpul di antaranya stick golf di tengah jalan.

Belum diketahui pasti motif kedua kelompok saling serang pada Jalan DI Panjaitan tersebut, namun diduga kejadian dipicu saling ejek antara masing-masing pihak di media sosial.

"Kayaknya sudah janjian tawuran. Karena kalau saya lihat dari wajahnya bukan orang sekitar sini. Enggak tahu anak-anak dari mana," kata warga sekitar, Jay di Jakarta Timur, Senin (10/4/2023).

Tidak ada korban dalam kejadian, namun warga yang bermukim di sekitar lokasi resah lantaran khawatir jadi korban salah sasaran dan rumah mereka rusak akibat ulah kedua kelompok.

Pasalnya para pelaku juga saling serang menggunakan petasan, sehingga warga resah api dari petasan tersebut dapat memicu kebakaran pada permukiman mereka.

"Takut kena bensin atau bagaimana, kan seram juga. Kalau kejadian kemarin itu setahu saya bubar setelah warga dan polisi keluar. Jadi pada dikejar tuh pelaku yang tawuran," ujarnya.

Baca juga: Jadi Pimpinan Geng Tawuran, Pemuda 18 Tahun Warga Tanjung Priok Diciduk Polisi

Jay menuturkan sempat terjadi kejar-kejaran karena pelaku berupaya kabur, namun dua remaja yang terlibat berhasil diamankan dengan barang bukti senjata tajam dan stick golf.

Usai diamankan kedua pelaku berikut barang bukti diserahkan ke Mapolsek Jatinegara guna proses penyelidikan lebih lanjut, kasusnya kini ditangani Unit Reskrim.

"Harapannya ya diproses hukum sajalah, biar ada efek jera. Kalau cuman dinasihati sepertinya enggak mempan ke mereka. Harus dibuat ada efek jera, biar enggak berbuat lagi," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved