Viral di Media Sosial

Terkuak Reaksi TikTokres Bima Tahu Resmi Dilaporkan ke Polisi, Bermula dari Kritik Pemprov Lampung

Bima Yudho Saputro yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung resmi dilaporkan oleh warga bernama Ginda Ansori ke Polda Lampung. Bagaimana reaksinya?

|
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Kompas TV
Bima Yudho Saputro yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung resmi dilaporkan oleh warga bernama Ginda Ansori ke Polda Lampung. Bagaimana reaksinya? 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bima Yudho Saputro yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung resmi dilaporkan oleh warga bernama Ginda Ansori ke Polda Lampung.

TikTokres tersebut dilaporkan atas kasus dugaan penghinaan, bernomor: LP/B/161/IV/2023/SPKT/POLDA LAMPUNG tertanggal 13 April 2023.

"Iya benar sudah kami laporkan ke Polda Lampung," kata Ginda Ansori Senin (17/4/2023).

TONTON JUGA

Menurut Ginda Ansori Bima diduga telah melanggar ujaran kebencian mengandung SARA.

"Yang kita laporkan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE berkaitan dengan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA terkait kalimat yang diucapkan "gue berasal dari provinsi yang satu ini dajjal"," terang Ginda.

Sementara, Kasubdit V Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, AKBP Heti Patmawati saat dihubungi membenarkan laporan itu.

Baca juga: Gubernur Lampung Ketus Ditanya Intimidasi Keluarga Bima, Ini Percakapannya dengan Juliman di Telepon

Lalu bagaimanakah reaksi Bima?

Pengacara keluarga Bima, Bambang Sukoco mengatakan Bima biasa saja saat mendengar dirinya sudah dilaporkan.

"Hari ini kami mendapatkan informasi kalau sudah terbit LP, atau laporan polisi," ucap Bambang Sukoco.

"Kami masih menunggu terkait keputusan dari Polda Lampung,"

"Sudah tahu, sudah tahu dari awal,"

"Dia fine saja ya mas, kan dia posisinya di Australia," imbuhnya.

Meski Bima merasa baik-baik saja, namun pemuda tersebut mengkhawatirkan keluarganya yang tinggal di Lampung.

Aksi kritik Lampung tak maju yang dilakukan Tiktokers Bima didukung banyak warganet hingga viral satu Indonesia. Namun disebut Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, kritikan yang diungkap WNI yang tengah menempuh pendidikan di Australia itu merugikan pemerinta
Aksi kritik Lampung tak maju yang dilakukan Tiktokers Bima didukung banyak warganet hingga viral satu Indonesia. Namun disebut Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, kritikan yang diungkap WNI yang tengah menempuh pendidikan di Australia itu merugikan pemerinta (Instagram awbimax)

Baca juga: Aksi TikTokers Bima Didukung Warganet, Gubernur Lampung Sebut Kritikan Itu Merugikan Pemerintah

"Dia pikirkan keluarganya," ucap Bambang Sukoco.

Bambang Sukoco kemudian menceritakan telepon dari Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi kepada orangtua kliennya.

Ia mengatakan kala itu orangtua Bima sedang memenuhi undangan Bupati Lampung Timur.

Menggunakan ponsel Bupati Lampung Timur, Arinal Djunaidi kemudian berbicara dengan orangtua Bima.

"Awalnya hari Jumat itu, Bapak Juli diundang ke rumah dinas Bupati Lampung Timur dengan diantar bapak camat," ucap Bambang.

"Begitu sampai, Bapak Wakil Bupati langsung menghubungi Bapak Gubernur Lampung,"

"Karena Bapak Gubernur ingin berbincang dengan orangtua Bima," imbuhnya.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi langsung menelpon orangtua Tiktokers Bima setelah daerahnya dikritik tak maju-maju. Ayah Bima, Juliman mengaku sempat merasa kecewa dengan ucapan yang dilontarkan Arinal Djunaidi via telepon tersebut.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi langsung menelpon orangtua Tiktokers Bima setelah daerahnya dikritik tak maju-maju. Ayah Bima, Juliman mengaku sempat merasa kecewa dengan ucapan yang dilontarkan Arinal Djunaidi via telepon tersebut. (Tiktok Bima dan YouTube Lampung TV)

Baca juga: TikTokers Bima Pengkritik Lampung Sudah Kritis Sejak SMA, Pernah Kirim Surat ke Kepala Sekolah

Melalui sambungan telepon, Arinal Djunaidi meminta Bima jangan lagi membuat konten yang mengkritik Lampung.

Pasalnya menurut Arinal, konten yang dibuat Bima bisa membuat nama pemerintah jelek.

"Jangan buat konten begitu lagi karena menurut beliau sangat merugikan pemerintah provinsi Lampung," kata Bambang.

Tak cuma itu, meski orangtua Bima sudah meminta maaf, kala itu Arinal Djunaidi menegaskan bakal tetap menempuh jalur hukum.

Dibanding menampung dan mendengar aspirasi anak muda, Arinal Djunaidi rupanya lebih memilih membukamnya.

Baca juga: Profil Bima Tiktokers yang Kritik Pemprov Lampung, Ternyata Pernah Buat Geger Guru-guru Saat SMA

"Yang kedua memang ada bahasa yang ancaman dengan jelas beliau bilang, 'akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum'," kata Bambang.

"Meskipun orangtua Bima sudah meminta maaf," imbuhnya.

Kala itu orangtua Bima sempat merasa takut.

"Keluarga pasti takut, itu yang bicara akan melaporkan ke jalur hukum kan orang nomor satu di Provinsi Lampung," ucap Bambang.

 

Reaksi Gubernur Lampung

Arinal terekam sempat bereaksi ketus ketika diminta wartawan untuk melakukan klarifikasi.

Baca juga: Aksi TikTokers Bima Didukung Warganet, Gubernur Lampung Sebut Kritikan Itu Merugikan Pemerintah

Dikutip dari YouTube Lampung TV, Arinal sempat ditanya wartawan soal ancaman kepada keluarga Bima.

"Terkait pemberitaan nasional Pak Gub, mengatakan Gubernur Lampung sempat melakukan intimidasi kepada orangtua Bima, tanggapannya gimana?" tanya wartawan.

Tak langsung menjawab, Arinal terlihat sempat diam beberapa detik.

Baca juga: Beda Reaksi Orangtua Usai Bima Pengkritik Lampung Viral, Ayah Kepikiran, Ibunya Santai Fokus Jualan

Kemudian ia meminta wartawan langsung bertanya kepada keluarga Bima.

"Ya tanya aja sama orangtuanya Bima," tuturnya sembari berjalan menghindar.

Arinal terekam sempat bereaksi ketus ketika diminta wartawan untuk melakukan klarifikasi. (YouTube Lampung TV)

"Apakah benar itu pak?" tanya wartawan lain tak menyerah.

Hingga akhirnya ketika Arinal masuk ke dalam mobil, ia menjawab pemberitaan itu tidak benar.

"Apa? Enggak lah," ucap Arinal.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved