Viral di Media Sosial

Dokter Tan Sebut Prabowo 'Ditikam' dari Belakang Soal MBG, Soroti Ucapan Cucun Tak Butuh Ahli Gizi

Ahli gizi, dokter Tan Shot Yen menganggap Presiden Prabowo Subianto sedang 'ditusuk' dari belakang terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Youtube TV Parlemen dan Instagram dr Tan Shot Yen
KRITIK MENU MBG - Nama dokter Tan Shot Yen mencuri perthatian publik setelah menyampaikan kritik pedas terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Fakta Singkat:
  • Dokter Tan Shot Yen menilai Presiden Prabowo Subianto sedang “ditikam dari belakang” terkait polemik program Makan Bergizi Gratis
  • Kritik muncul setelah Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan bahwa program MBG tidak membutuhkan ahli gizi
  • Cucun menegaskan bahwa posisi ahli gizi bisa digantikan lulusan SMA yang mengikuti pelatihan tiga bulan

 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ahli gizi ternama, dokter Tan Shot Yen menganggap Presiden RI Prabowo Subianto sedang 'ditusuk' dari belakang terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pernyataan tersebut disampaikan dokter Tan setelah Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyebut tak perlu ahli gizi dalam program MBG.

Ucapan kontroversial tersebut disampaikan Cucun Ahmad Syamsurijal dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Boleh enggak sih jika saya bilang, Presiden sedang ditikam dari belakang?" tulis dokter Tan.

Dokter Tan lalu mengungkapkan lima alasannya berpendapat demikian.

Pertama, dokter Tan menyoroti pengelolaan SPPG yang buruk.

"1. Program unggulan nasional sudah jadi proyek. Pemilik SPPG makin serakah dan kinerja buruk, akhirya tingkat kepercayaan rakyat semakin nyungsep," tulis dokter Tan.

Kedua, dokter Tan menyoroti SPPG yang tidak memiliki ahli gizi.

Dokter Tan turut menyindir pernyataan Cucun Ahmad Syamsurijal yang menyebut ahli gizi bisa digantikan dengan lulusan SMA, cukup diberi pelatihan selama tiga bulan.

"2. SPPG tanpa ahli gizi: Ibarat pesawat tanpa pilot. Cukup ground staff yang diberi les 3 bulan, lalu suruh bawa boeing atau airbus. Air crash tak terelakkan tebat siapa yang dihujat? Program gagal katanya. Gak perlu percaya lagi dengan pemerintah," tulis dokter Tan.

Ketiga, menurut dokter Tan SPPG yang dikelola tanpa pengawasan ahli gizi, akan menyajikan makanan Ultra-Processed Food (UPF).

UPF adalah yang telah melalui banyak tahapan pemrosesan industri dan sering kali mengandung bahan-bahan kimia tambahan seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan. 

Contoh umum UPF adalah mi instan, sosis, nugget, minuman bersoda, sereal sarapan manis, dan makanan ringan kemasan.

Hal tersebut bisa membuat Indonesia menjadi bahan tertawaan negara lain.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved