Viral di Media Sosial

Ucapan Kontroversial Disorot Akun Gerindra, Cucun Syamsurijal Ungkit Program Prabowo Luar Biasa

Ucapan kontroversial Wakil Ketua DPR RI, Cucun Syamsurijal soal ahli gizi dalam program MBG jadi polemik. Kini, Cucun ungkit program Prabowo.

|
TribunJakarta/Istimewa/Tribunnews.com
UCAPAN POLEMIK - Ucapan kontroversial Wakil Ketua DPR RI, Cucun Syamsurijal mengenai ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi viral. Kini, ia ungkit program Presiden Prabowo Subianto. 

Fakta Singkat:
  • Cucun Syamsurijal minta maaf atas ucapannya soal program MBG tidak perlu ahli gizi yang memicu polemik.
  • Akun Partai Gerindra memberikan respon.
  • BGN sebut ahli gizi tetap dibutuhkan, meski membuka ruang bagi lulusan terkait karena keterbatasan tenaga.
 

 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ucapan kontroversial Wakil Ketua DPR RI, Cucun Syamsurijal mengenai ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi viral di media sosial.

Bahkan, akun resmi Partai Gerindra memberikan komentar mengenai video yang viral di media sosial.

Terkini, Politikus PKB itu menyampaikan permohonan maaf.

Ia juga mengungkit program MBG yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto luar biasa.

Sebelumnya, Cucun melontarkan pernyataan kontroversial bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak membutuhkan ahli gizi. 

"Setiap aspirasi yang disampaikan sangat berarti bagi penguatan program Presiden RI @prabowo yang begitu luar biasa dalam mempersiapkan masa depan dan kualitas generasi penerus bangsa," kata Cucun dikutip dari akun instagram cucun_centre, Selasa (18/11/2025).

Diketahui, ucapan Cucun menjadi polemik di acara Forum Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung.

Ia lalu menyampaikan permohonan maaf apabila dinamika pembahasan di dalam ruangan terkait tuntutan aspirasi sempat menjadi konsumsi publik.

"Dan dianggap menyinggung profesi ahli gizi," ujar Cucun.

Banyak Dibaca:

Sejak awal, kata Cucun, tujuan dirinya yakni meluruskan bahwa apabila terjadi perubahan diksi, terdapat kekhawatiran bahwa kualitas makanan bergizi, termasuk aspek pengawasannya, menjadi tidak dapat dipastikan. 

"Karena itu, usulan perubahan dari ‘ahli gizi’ menjadi ‘Quality Control’ atau ‘Pengawas Makanan Bergizi’ masih sebatas wacana dan belum tentu diberlakukan," kata Cucun.

Cucun pun menegaskan bahwa dalam video yang beredar yakni pembahasan tersebut merupakan respons atas usulan yang meminta agar embel-embel ‘ahli gizi’ tidak digunakan. 

Secara prinsip, lanjut Cucun, apabila nomenklatur tersebut dihilangkan, hal ini justru membuka peluang bagi pihak yang bukan ahli gizi untuk masuk ke ruang profesi tersebut. 

"Kondisi ini berpotensi menggeser peran ahli gizi maupun tim pengawas gizi yang selama ini memiliki kompetensi dan tanggung jawab yang terukur," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved