Cerita Pasutri Rutin Tiap Tahun Ikut Mudik Gratis, Dapat Info dari Paguyuban Kampungnya

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Beberapa kardus dan tas jinjing besar diturunkan Imam Kadir dan istri dari sebuah taksi online yang berhenti di Stasiun Pasar Senen.

Pasutri yang sudah berusia 60 tahun itu kemudian meletakan barang bawaannya di depan loket Stasiun Pasar Senen.

Mereka tak mengangkatnya ke ruang tunggu penumpang karena kondisi saat itu di H-3 Lebaran pada Rabu (19/4/2023) penuh oleh sesama pemudik.

Keduanya pun memilih duduk mengemper sembari bersandar di tiang stasiun.

Kereta yang akan membawanya ke kampung halaman di Gombong, Jawa Tengah baru akan berangkat pukul 19.17 WIB.

Baca juga: Cerita Pedagang Warung Madura Mudik ke Kampung: Rela Lepas Pekerjaan Demi Kembali Nganggur

Namun keduanya sudah tiba di Stasiun Pasar Senen sejak pukul 17.00 WIB.

"Mendingan nunggu daripada telat," kata Imam sembari menunjukan tiket kereta yang telah dicetaknya.

Tahun ini, Imam dan sang istri memang hanya mudik berdua menggunakan kereta.

Sebab, anak-anaknya telah lebih dahulu mudik ke kampung halaman.

Sejumlah kardus yang dibawanya ini berisi kue yang akan diberikan sebagai oleh-oleh untuk para saudaranya di kampung halaman.

Rutin Mudik Gratis Tiap Tahun

Yang menarik, Imam dan sang istri rupanya adalah langganan dalam ikut program mudik gratis.

Tak terkecuali di tahun ini, dimana dia menjadi peserta mudik gratis yang diadakan oleh salah satu BUMN.

Imam mengatakan, dirinya mengetahui info adanya mudik gratis dari informasi paguyuban kampungnya.

"Tiap tahun gratis, biasanya naik bus, tapi tahun ini dapat kereta yasudah alhamdulilah lebih enak naik kereta jadi lebih cepat sampainya gausah macet-macet," kata Imam.

Rencananya, Imam akan kembali ke Jakarta pada 3 Mei 2023 mendatang dengan juga menaiki kereta.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News