Pemilu 2024
Cerita Happy Farida Istri Djarot Saiful Maju DPD RI: Dilarang Suami Nyalon DPRD DKI
Happy Farida menceritakan alasan yang membuatnya mendaftar sebagai bakal calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil DKI Jakarta.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Happy Farida menceritakan alasan yang membuatnya mendaftar sebagai bakal calon Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI dapil DKI Jakarta.
Dia pun mengaku sudah mendapat restu dari sang suami yakni Djarot Saiful Hidayat yang lebih berpengalaman terjun di politik.
Happy mengatakan, dirinya memang sudah sering berdiskusi politik dengan sang suami selama ini.
Namun karena sejak mereka baru menikah, Djarot sudah menjadi Wali Kota Blitar dan berlanjut ke DKI Jakarta sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur, hal itu membuat Happy harus selalu berada di belakang sang suami.
"Saya menikah setahun, bapak jadi walikota (Blitar) 10 tahun, disitu peran istri dituntut untuk mendampingi karena kita ada organisasi PKK dan dharma wanita harus berbuat untuk masyarakat, ujar Happy usai mendaftar bakal calon DPD RI di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Hal itu berbeda dengan posisi Djarot saat ini yang menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, dimana posisi istri tak harus selalu mendampingi.
Contohnya, di saat Happpy mendaftar ke KPU DKI, di saat bersamaan Djarot sedang menemui konstituennya di dapilnya di Sumatera Utara III.
"Kemudian anak-anak sekarang juga sudah besar," tutur ibu tiga anak ini.
Baca juga: Dikawal Emak-emak Berpakaian Adat dan Ondel-ondel, Istri Djarot Saiful Daftar Calon DPD RI
Karena itulah, Happy kembali mengutarakan niatnya kepada sang suami untuk bisa mengabdi ke masyarakat.
Djarot pun kemudian menyarankan Happy mencalonkan diri sebagai bakal calon DPD RI ketimbang DPRD DKI Jakarta.
Alasannya, karena Djarot tak mau sang istri menjadi saingan dari para bekas relawannya saat pilkada lalu yang banyak maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta.
"Bapak kan orangnya sungkanan, ga enakan, dia bilang janganlah kalau DPRD," ujar Happy.
Berbekal informasi dari sang suami, Happy mengetahui bahwa peran dan fungsi DPD sebagai legislator sangatlah penting.
Tapi sayangnya banyak masyarakat yang merasa tak menganggap keberadaan DPD.

Kata Happy, dirinya ingin melanjutkan pembangunan di Jakarta yang disebutnya telah dimulai dari era Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga Djarot Saiful Hidayat
"Tentu niat saya ke sini adalah bagian dari tujuan saya bagaimana bisa melanjutkan program-program yang sudah baik dan sudah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan juga tentu saya ingin untuk bisa mengoptimalkan peran perempuan di dalam keluarga," kata dia.
Happy pun mengaku akan fokus pada kesejahteraan perempuan yang disebutnya menjadi tonggak utama kesejahteraan di keluarga.
"Kenapa keluarga? keluarga ini kan sangat penting ya. Kalau keluarga itu sejahtera, saya yakin wilayah atau negara ini sejahtera," ujar dia.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.