Puluhan Remaja di Depok Lakukan Pernikahan Dini Sepanjang Tahun 2021, Terbanyak di Tapos
Enjat mengatakan masih ada orang tua yang sangat percaya dengan omongan tokoh agama tentang pernikahan anaknya.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Kecamatan Tapos mencatat jumlah terbanyak dalam hal remaja wanita dan pria yang memutuskan untuk menikah dalam usia dini sepanjang tahun 2021.
Hal tersebut diketahui berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok.
Kecamatan Tapos, mencatat ada 76 remaja pria dan wanita yang menikah dini, disusul dengan Kecamatan Cimanggis jumlah 72 orang, dan Kecamatan Sukmajaya 60 orang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Enjat Mujiat, mengatakan ada banyak faktor yang jadi pemicu remaja wanita dan pria memutuskan untuk membangun bahtera rumah tangga meski usianya belum matang.
“Banyak faktor ya, mungkin kalau di Depok itu salah satu faktornya kan kulturalnya gak begitu kuat seperti di Bogor dan daerah lainnya,” tutur Enjat pada TribunJakarta.com, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Hamil Duluan Jadi Alasan Banyak Anak di Bawah Umur Warga Jakarta Utara Jalani Pernikahan Dini
Faktor pertama adalah kepercayaan dan keyakinan.
Enjat mengatakan masih ada orang tua yang sangat percaya dengan omongan tokoh agama tentang pernikahan anaknya.
“Misalkan, ada orang tua yang sangat patuh dengan kiai, kemudian dihitung-hitung (menurut kepercayaan) ternyata anaknya harus menikah di tahun sekian, tanggal sekian, jam sekian,” ungkap Enjat.
Selanjutnya, ada juga faktor pernikahan karena hamil duluan atau yang biasa disebut married by accident (MBA).
”Kemudian ada juga faktor, maaf ya, semisal karena hamil duluan,” bebernya.
Baca juga: IKN Pindah ke Kalimantan, PDIP Sebut Jakarta Tetap Bakal Diserbu Pendatang, Ini Alasannya
Kemudian, faktor lainnya adalah ketika seseorang tidak menempuh pendidikan, tidak bekerja, namun dalam kondisi itu ia menemukan pasangannya.
“Ada faktor juga misalnya yang bersangkutan tidak sekolah, tidak bekerja, nah ketika bertemu jodohnya langsung dinikahkan sama orang tuanya mumpung ada jodohnya, meskipun usianya belum cukup,” ucap Enjat.
Terakhir, Enjat mengatakan faktor lainnya adalah menyoal pendidikan dan ekonomi.
“Faktor lainnya adalah pendidikan, kemudian persoalan ekonomi ya,” pungkasnya.
Berikut data pernikahan remaja usia dini di Kota Depok tahun 2021:
- Kecamatan Sukmajaya: 60 orang
- Kecamatan Sawangan: 1 orang
- Kecamatan Pancoran Mas: 6 orang
- Kecamatan Beji: 20 orang
- Kecamatan Tapos: 76 orang
- Kecamatan Cimanggis: 72 orang
- Kecamatan Bojongsari: 4 orang
- Kecamatan Cilodong: Tidak ada
- Kecamatan Limo: 36 orang
- Kecamatan Cinere: Tidak ada
TribunJakarta.com masih menunggu data pernikahan remaja usia dini tahun 2022 dan 2023, dari Kantor Kemenag Kota Depok, untuk mengetahui peningkatan jumlah pernikahan dini di Kota Depok.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
| Mikrotrans Bakal Tembus Depok hingga Bekasi, Gubernur Pramono: 5 Tahun Lagi Bisa Jalan |
|
|---|
| Harga Tanah di Jakarta Mahal, Pemprov DKI Berencana Buka TPU di Depok dan Tangerang |
|
|---|
| Kecelakaan Hari Ini di Depok: Salah Injak Pedal, Innova Seruduk 4 Motor dan 1 Mobil |
|
|---|
| Pilu Lansia Tunanetra Jualan Majalah di Stasiun Depok Sering Sepi, Sosok Penolong Datang Beri Rezeki |
|
|---|
| Keseruan Wisata Malam Ragunan, Pengunjung Membludak tapi Kaget Tak Sembarangan Lihat Satwa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-pernikahan-dini-kota-depok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.