Kebakaran Pabrik Cat

Bahan Kimia Sulitkan Petugas, Kebakaran Pabrik Cat di Jakut Susah Padam Setelah Berjam-jam

Kebakaran yang melanda pabrik cat di Jalan Bandengan Terusan, Penjaringan, Jakarta Utara belum juga padam setelah 4 jam, Senin (8/5/2023) petang.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Sebagian kaleng berisi cat berbahan kimia yang terbakar dalam kebakaran pabrik cat Trico Paint Indonesia - Kuda Terbang di Jakarta Utara, Senin (8/5/2023). 

Di sisi lain, pada bagian gudang paling belakang, karyawan berupaya menyelamatkan kaleng-kaleng cat yang masih utuh supaya tidak terbakar.

Kebakaran terjadi pada sebuah pabrik cat di Jalan Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2023).
Kebakaran terjadi pada sebuah pabrik cat di Jalan Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2023). (istimewa)

Ratusan kaleng yang masih berada dalam kardus maupun sudah berserakan di gudang diangkut menggunakan troli.

Suhadi (47), karyawan pabrik mengatakan, sebagian kaleng-kaleng cat yang terbakar itu memang sudah tak sempat diselamatkan karena api sudah begitu cepat merembet dari ruangan yang satu ke ruangan yang lainnya.

"Itu sudah cepat banget api menggulung dan sebagian cat ini terbakar," kata Suhadi di lokasi, Senin sore.

Suhadi mengungkapkan, pada saat kejadian, dirinya hendak berbelanja keperluan kantor.

Suhadi yang sudah mempersiapkan sepeda motornya untuk keluar pabrik tiba-tiba ditelpon atasan untuk segera datang ke ruangan kantor di lantai 2.

Pada saat itu, Suhadi sudah melihat api yang membumbung dari plafon lantai 2 pabrik cat tersebut.

"Awalnya api dari dalam plafon di atas, terus kita bawa APAR naik ke atas, nggak mempan," katanya.

Kebakaran terjadi pada sebuah pabrik cat di Jalan Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2023). (1)
Kebakaran terjadi pada sebuah pabrik cat di Jalan Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2023). (1) (istimewa)

Bersama salah seorang rekan kerjanya, Suhadi pun naik ke lantai 2 ruangan kantor serta berupaya memadamkan api yang semakin hebat berkobar.

Suhadi bersama rekannya itu hanya membawa alat pemadam api ringan (APAR) sehingga upaya pemadaman pun sia-sia.

Apalagi, asap hitam mulai membumbung dan membuat perih mata.

"Sudah gitu namanya asap tebal kita kan nggak kuat, mata sudah perih, akhirnya pada turun semua," kata Suhadi.

Dijelaskan Suhadi, dari ruangan kantor, api terus merembet sampai ke area lainnya di dalam pabrik cat tersebut.

Kobaran api merembet sampai ruang produksi dan gudang tempat penyimpanan kaleng-kaleng cat.

Bahkan, api juga sudah merembet ke tempat usaha lainnya yang ada persis di sebelah pabrik.

"Ini pabrik cat, sebagian (cat) pada terbakar. Sampai ke ujung pinggir dekat SiCepat itu api," kata Suhadi.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved