Pileg 2024
Pengamat Ingatkan Peluang Partai Baru Rebut Kursi DPRD DKI: Perlu Gagasan Visioner
Pasalnya, kata dia, publik sudah memiliki kesan pesimistis terhadap politik, termasuk kepada partai-partai yang belum berkuasa.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Delapan dari 18 parpol yang telah mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) ke KPU DKI Jakarta menargetkan bisa mengirimkan wakilnya di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024 mendatang.
Sedangkan 10 parpol lainnya yang lebih dulu memiliki wakil di Kebon Sirih ingin tetap mempertahankan bahkan menambah jumlah kursinya.
Masing-masing parpol pun sudah mencanangkan target mereka untuk 2024.
Diketahui, dari 1.902 bacaleg yang mendaftar ke KPU DKI Jakarta hanya 106 oran nanti yang bakal terpilih sebagai angggota DPRD DKI Jakarta.
Lantas bagaimana peluang partai non kursi di DPRD saat ini untuk bertarung di Pemilu 2024?
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai partai baru maupun partai yang saat ini tak memiliki wakil di DKI memerlukan usaha ekstra untuk merebut suara dari partai lama.
Pasalnya, kata dia, publik sudah memiliki kesan pesimistis terhadap politik, termasuk kepada partai-partai yang belum berkuasa.
Baca juga: Serba-serbi Caleg Kota Tangerang: Paling Muda 23 Tahun, Tertua 60 Tahun hingga Lulusan Korea Selatan
Baca juga: Menteri Jokowi Dikritik Maju Jadi Caleg di Pemilu 2024, Waketum Garuda: Ini Paranoid
Menurut Adib, apatisme meningkat karena publik menilai parpol hanya mementingkan pembagian kekuasaan ketimbang memakmurkan masyarakat.
Selain itu, politik transaksional juga disinyalir menjadi penyebab meningkatnya apatisme politik.
"Apatisme politik ini masih tinggi.
Tengoklah di pemilu itu bahwa golput itu cenderung naik.
Baca juga: Jokowi Tak Nyapres, Pengamat Yakin Relawan Selamatkan Diri Main Dua Kaki di Pilpres 2024
Terkait di DKI misalnya partai-partai baru saya kira peluangnya tetap ada tapi kecil ya," kata Adib saat dihubungi, Selasa (16/5/2023).
Karenanya, Adib menyarankan kepada partai baru untuk menawarkan gagasan konkrit kepada warga jangan cyma sekadar sebagai penggembira di pemilu.
"Ide dan gagasan yang segar, visioner yang baru inilah perlu dijual masyarakat.
Misalnya kalau soal Jakarta, mereka paham soal kemacetan, bagaimana misalnya langsung mengedepankan ketika kemacetan punya grand design yang seperti ini loh, yang bisa mengatas," ujar dia.
Diketahui, saat ini hanya ada 10 parpol yang memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2019-204.
Mereka yakni PDIP dengan 25 kursi, Gerindra 19 kursi, PKS 16 kursi, Demokrat 10 kursi, PAN 9 kursi, PSI 8 kursi, NasDem 7 kursi, Golkar 6 kursi, PKB 5 kursi dan PPP 1 kursi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Diusung Maju Pilkada di Dua Wilayah, Abdul Harris Bobihoe Tegas Pilih Bertarung di Kota BekasiĀ |
![]() |
---|
Elektabilitas Kaesang Jeblok Jelang Pendaftaran Pilkada, PKS: Bukti Rakyat Jakarta Ogah Dipimpinnya |
![]() |
---|
Banyak yang Nakal Mulai Curi Start Kampanye, Bawaslu DKI Kumpulkan Parpol dan Para Caleg |
![]() |
---|
Kerap Mangkir Sidang Bawaslu, Kini PAN Tolak Hadirkan Saksi |
![]() |
---|
PDIP Nyinyiri PAN, Comot Cinta Mega Anggota DPRD DKI yang Ketahuan Main Judi Slot Buat Nyaleg 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.