Pilpres 2024
JK Bongkar Utang Membengkak Indonesia, Anies Baswedan Diminta Selesaikan Demi 'Bayar Utang' ke PKS
Isu utang lagi-lagi diarahkan kepada bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Kali ini sosok yang mengucapkannya adalah Jusuf Kalla.
Bukan utang uang, melainkan utang budi karena selalu didukung kala terjun ke gelanggang politik.
Seperti pada Pilkada DKI 2017, Anies didukung oleh PKS hingga akhirnya terpilih dan menjabat lima tahun.
Kini, pada Pilpres 2024, Anies kembali dudukung PKS.
Bagi JK, Anies harus membayar tuntas dukungan yang diberikan PKS kepadanya.
Anies harus menunjukkan performanya untuk memenangkan PIlpres 2024 dan menjadi sosok presiden solutif, terutama terkait persoalan utang negara.
"Anies Anda berutang oleh PKS. Anda dipilih pertama oleh PKS saat gubernur dan Gerindra."
"Dan sekarang anda dipilih lahir oleh PKS. Anda utang banyak, dan utang itu bukan dibayar dengan uang, tapi kalau Anda berhasil jadi presiden anda harus mengatasi permasalahan ini."
"Itulah utang yang harus dibayar ke PKS dan seluruh rakyat," pungkas JK.
Utang Anies ke Sandiaga Uno
Sebelumnya, Anies Baswedan sempat ramai dibicarakan karena disebut berutang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno, mantan pendampingnya di kursi eksekutif DKI sebagai wakil gubernur.
Isu utang puluhan miliar semasa Pilkada DKI 2017 itu terungkap di channel Youtube Akbar Faizal Uncensored yang diampu Faizal Akbar, mantan Politikus Partai NasDem.

Saat itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwi Aksa, yang membongkar utang Anies saat menjadi bintang tamu Minggu (5/2/2023).
Anies disebut berutang ke Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar untuk biaya kampanye putaran pertama Pilkada DKI 2017 atas usulan Politikus Senior Golkar, Jusuf Kalla.
Namun, perkara utang Rp 50 miliar yang sempat bikin geger masyarakat itu kini langsung lunas.
Sandiaga Uno merelakannya begitu saja untuk tidak membahas-bahasnya lagi.
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.