Mau Tawuran, Kelompok Remaja di Jagakarsa Kocar-kacir Saat Kepergok Polisi, Botol Kaca Jadi Bukti
Kelompok remaja langsung kocar-kacir saat kepergok Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (21/5/2023).
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Kelompok remaja langsung kocar-kacir saat kepergok Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (21/5/2023) sekira pukul 04.30 WIB.
Kemlompok remaja tersebut bersikap mencurigakan dan diduga akan melakukan aksi tawuran.
Tim patroli presisi akhirnya mengamankan 10 remaja. Polisi juga menyita stik baseball dan botol kaca.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan penangkapan tersebut berawal saat petugas berpatroli di kawasan Pesanggrahan.
"Saat tim melintas wilayah Tanah Kusir, Pesanggrahan, tim menemukan sekelompok remaja yang mencurigakan dan kabur saat melihat keberadaan tim," kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Cegah Tawuran, Polres Jaksel Gencarkan Patroli Harian dan Skala Besar
Kelompok remaja itu langsung kabur saat kepergok polisi. Namun, 10 remaja berhasil diamankan.
"Saat dilakukan penggeledahan ditemukan satu buah stik baseball dan satu buah botol kaca, yang diduga akan digunakan untuk tawuran," katanya.
Lebih lanjut, barang bukti beserta 10 remaja yang diamankan tersebut, kemudian dibawa ke Polsek Pesanggrahan, untuk diproses lebih lanjut.
"10 orang remaja beserta barang bukti tersebut dibawa kepolsek Pesanggrahan untuk diproses lanjut," ujar Ade Ary.
Terapkan Zonasi Sekolah

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memberikan imbauan kepada sekolah-sekolah bahwa kualitas pendidikan tidak boleh turun.
Hal tersebut berangkat dari banyaknya kasus tawuran di DKI Jakarta yang marak dilakukan oleh para pelajar yang masih sekolah.
"Saya minta kualitas pendidikan di Jakarta tidak boleh turun, termasuk saya membahas soal zonasi," ujar Heru, Jumat (14/4/2023).
"Saya tidak mau vulgar, jadi saya pakai perumpamaan bahwa zonasi itu harus diperhatikan termasuk kualitasnya. Salah satunya ya agar tidak ada tawuran pelajar," lanjutnya.
Baca juga: Sok Jagoan Tenteng Senjata Tajam dan Konvoi di Tambora, Remaja Ini Tak Berkutik Dicokok Polisi
Heru pun memberikan contoh hal-hal yang bisa dilakukan oleh sekolah adalah dengan mengajak orangtua murid untuk berdiskusi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.