Pilpres 2024
Mulai Berani Kritik Pemerintah, Anies Baswedan Dinilai Ingin Tegaskan Posisi Berbeda dengan Penguasa
Dua hari beruntun calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menyampaikan pidato politik yang cukup keras.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua hari beruntun calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menyampaikan pidato politik yang cukup keras.
Pada Sabtu (20/5/2023) saat menghadiri milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies membandingkan pembangunan era pemerintahan Joko Widodo dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anies juga menyindir pejabat pembuat aturan yang sekaligus pedagang.
Saat menghadiri acara dengan relawannya pada sehari berselang atau Minggu (21/5/2023), Anies juga kembali mengkritik kebijakan pemerintah pusat yang kerap kali mengambil alih masalah di daerah yang tak kunjung selesai.
Bahkan, Anies juga seakan menyindir pesaingnya di pilpres mendatang yakni Ganjar Pranowo lantaran menyebut menemui warga bukan sekadar untuk mempostingnya.
Baca juga: Viral Pilot Nyanyi Lagu The Scientist Coldplay Lewat Speaker Pesawat: Galau Karena Kalah War Tiket?
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun memaknai manuver Anies dalam pidato politiknya seakan menunjukan bahwa capres usungan NasDem, PKS dan Demokrat itu berada di posisi yang berbeda dengan penguasa saat ini.
"Anies yang semakin terbuka mengungkap problem bangsa saat ini juga menunjukan posisi dirinya yang secara tegas berbeda dengan cara-cara penguasa saat ini menjalankan pemerintahan." ujar Ubedilah saat dihubungi, Senin (22/5/2023).
Ubedilah melihat Anies juga seakan ingin menunjukan kapasitasnya sebagai capres yang menempatkan permasalahan bangsa sebagai agenda bersama yang harus diselesaikan.
Baca juga: Tak Main-main, Warga Jatinegara Lapor Bareskrim Polri Usai Kampungnya Diserang Kelompok Remaja
"Anies menunjukan sejumlah warisan pemerintahan masa lalu, termasuk warisan masalah yang diwarisi oleh pemerintahan sebelumnya," kata Ubedilah.
"Kemampuan Anies mengungkap problem bangsa saat ini merupakan modal penting untuk menata ulang tata kelola negara dikemudian hari," sambung dia.
Menurut Ubedilah, sebagai sebuah narasi capres, apa yang disampaikan Anies selangkah lebih maju dibandingkan capres-capres lainnya.
"Problemnya tinggal bagaimana Anies mendetailkan narasi yang bagus itu untuk dioperasionalkan dalam langkah - langkah kebijakan yang lebih detail.
Saya kira itu yang menjadi PR Anies berikutnya," ujar Ubedilah.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Ada 8 Tantangan, Alumni ITB Minta Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi |
![]() |
---|
Isu Raffi Ahmad Masuk Bursa Menteri Prabowo Tak Dibantah Gerindra, Prabowo Pernah Sebut Sebagai Staf |
![]() |
---|
Eks Dewan Pakar TPN: Parpol Pendukung Ganjar Mahfud Lebih Layak Masuk Pemerintahan Prabowo |
![]() |
---|
Pengamat Sarankan Prabowo Tempatkan Megawati, SBY dan Jokowi di DPA, Bukan Presidential Club |
![]() |
---|
Pengamat Soal Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri ke Prabowo: Tak Semua Perlu Eksplisit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.