Polemik Ruko Serobot Saluran Air

Kisruh Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit, Giliran Belasan Pegawai Protes ke Ketua RT Riang Prasetya

Hari ini, para pegawai dari sejumlah ruko di Blok Z4 Utara mengadakan aksi protes terhadap Ketua RT 011 RW 03 Pluit, Riang Prasetya.

|
Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
Para pegawai dari sejumlah ruko di Blok Z4 Utara mengadakan aksi protes terhadap Ketua RT 011 RW 03 Pluit, Riang Prasetya yang dianggap meresahkan, Selasa (23/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Kisruh terkait puluhan ruko yang menutup saluran air dan menyerobot bahu jalan di Jalan Niaga, RT 011 RW 03 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, melebar.

Hari ini, para pegawai dari sejumlah ruko di Blok Z4 Utara mengadakan aksi protes terhadap Ketua RT 011 RW 03 Pluit, Riang Prasetya yang dianggap meresahkan.

Membawa spanduk merah, belasan pegawai berkumpul di depan salah satu ruko dan mulai menyuarakan protes mereka.

Spanduk itu bertuliskan: "warga RT 011 RW 03 Pluit muak dengan arogansi Ketua RT 011 RW 03 Pluit Riang Prasetya yang beretikat buruk dan berbuat sewenang-wenang terhadap warga".

Aksi protes ini sejatinya lahir dari ketakutan para pegawai kehilangan pekerjaan jika ruko-ruko di lokasi dibongkar.

Baca juga: Viral Penjual Bakso Terguyur Kuah Panas Akibat Ulah Pemotor di Semarang, Semoga Pelaku Kena Begal!

Boedi Widjaja, salah seorang pemilik ruko mengatakan, kisruh terkait ruko yang menyerobot bahu jalan ini sudah berdampak kepada penjualan restorannya.

"Sudah hampir tiga minggu (sepi), kemarin penjualan kita nggak sampai Rp 300 ribu," ucap Boedi di lokasi, Selasa (23/5/2023).

Menurutnya apabila ada pembongkaran bisa merugikan banyak pihak.

Baca juga: Aksi Petugas Taman Selamatkan Nyawa Kucing Penunggu Tebet Eco Park yang Keracunan Tapi Tak Tertolong

Termasuk para ribuan karyawan yang bekerja di ruko tersebut karena pendapatan yang kurang. 

"Ini menyangkut warga sini yang nyari kerja, yang nyari nafkah banyak. Tempat kita ini komersil, kan ruko untuk orang cari nafkah," ucap dia.

Sementara itu, pemilik restoran Koko Hawker, Vincent mengatakan, warga atau pemilik ruko setempat sangat kaget ketika kasus penyerobotan lahan ini menjadi besar.

Padahal menurutnya, ketua RT belum pernah melakukan musyawarah secara baik-baik dengan para pelaku usaha di lokasi.

"Masalah ini cuman bilang melanggar warga tidak diajak ngobrol. Selama ini kita sebagai warga aja tidak pernah diajak bermusyawarah, kalau dibilang kita membangun tanpa RT tahu berarti RT-nya kerjanya apa nih," Kata Vincent. 

Sebelumnya, Ketua RT 011 RW 03 Riang Prasetya melaporkan soal 42 ruko yang menutupi saluran air dan menyerobot bahu jalan sejak 2019 dan baru ditanggapi Pemprov DKI Jakarta per tahun 2023 ini.

Pemerintah menindaklanjuti dengan menerbitkan surat Rekomendasi Teknis (Rekomtek) dari Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Jakarta Utara yang diteruskan kepada Satpol PP untuk mengimbau pemilik ruko membongkar secara mandiri bagian tempat usaha mereka yang melanggar aturan.

Pemilik ruko diberikan waktu mulai tanggal 20-23 Mei 2023 untuk membongkar bangunannya sendiri.

Pantauan terkini di lokasi, baru ada sedikitnya empat ruko yang dibongkar sendiri oleh pemiliknya dari total 42 ruko yang dilaporkan melanggar batas wilayah.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved