Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan
Cerita Sedih Usaha Ayah Siswa SMA Jalan Kaki ke Sekolah Bangkrut Pas Pandemi, Viky Jadi Juru Parkir
Viky membantu perekonomian keluarga dengan menjadi tukang parkir hingga joki main games. Kondisi keluarga miris.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
"Iya duitnya buat nutupin utang di bank," imbuhnya.
Tokoh lingkungan rumah Viky yang enggan disebutkan namanya pun mengurai pernyataan soal kondisi keluarga Viki.
Tokoh lingkungan tersebut mengaku memang kondisi keluarga Viky saat ini sedang sulit.
"Mereka mengakui gengsi dan sedang kesulitan ekonomi, ngomong depan saya, camat, lurah, keluarganya yang ngomong, orang tuanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan perwakilan dari Kementerian Sosial juga telah menyambangi keluarga Viky dan menyatakan masuk kategori mampu alias tidak miskin.
"Kemarin dari Kemensos juga sudah hadir melihat kondisi rumah seperti itu, ada televisi, kulkas, jadi tidak masuk kategori miskin," ucapnya.

"Kami juga sensus mereka tidak masuk kategori keluarga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Jadi saya kembalikan ke masyarakat saja penilaiannya," pungkasnya.
Jadi tukang parkir
Viky membantu perekonomian keluarganya dengan menjadi tukang parkir setelah pulang bekerja.
"Dari markir (uangnya untuk sehari-hari di rumah) setiap hari, dapet Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu," kata Viky dikutip TribunJakarta.com dari video TikTok @terdalam_, Senin (22/5/2023).
Namun Viky mengaku tak setiap hari bekerja sampingan jadi tukang parkir.
Dari uang Rp 15 ribu tersebut, Viky berikan Rp 10 ribu untuk sang ibunda membeli mie dan telur.
Kemudian Viky menyimpan Rp 5 ribu untuk dirinya sendiri.
Viky merupakan siswa SMA kelas 3 yang saat ini sedang menjalani ujian.
Dengan ekonomi keluarga yang pas-pasan, Viky mengaku uang sekolah pun masih nunggak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.