Viral di Media Sosial

Selain Kerap Dirundung, Firmansyah Pindah dari SD ke SLB Karena Hasil IQ-nya di bawah Rata-rata

Terkuak alasan bocah di Salatiga bernama Firmansyah (12) pindah dari SD biasa ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Rupanya bukan hanya karena dibully.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tangkapan layar di TikTok
Hasil tes IQ menjadi pemicu utama siswa SD pindah ke SLB di Salatiga. Siswa SD di Salatiga pindah ke SLB tak hanya disebabkan karena bullyan teman. 

"An Firmansyah mengalami kesulitan melakukan kegiatan belajar terutama yang menggunakan daya khayal dan imajinasi,

sehingga hal ini membuatnya akan lebih mudah untuk berpikir secara praktis dan sederhana dengan adanya contoh langsung.

Sesuai kapasitas kemampuan intelektual yang dimilikinya, mengalami hambatan dalam menerima informasi yang baru diterimanya, memiliki daya ingat yang cenderung lemah dan kurang fokus," isi surat tersebut.

Baca juga: Viky Siswa SMA yang Viral Ternyata Lulus SMP Lewat Ujian Paket B, Buat Janji ke Guru Lalu Dilanggar

"Oleh karna itu, Firmansyah membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari, memahami, dan mengingat kembali hal-hal maupun informasi yang baru didapatkannya," sambungnya.

Lantaran hal tersebut, ayah Firmansyah memutuskan untuk memindahkan anaknya ke SLB.

Sebelum pindah, pihak sekola sebelumnya sempat melarang Firmansyah untuk pindah.

Namun lantaran dibully oleh temannya di sekolah, Firmansyah mengaku ingin pindah.

"Ayahnya Firman cerita, sebenarnya di sekolah (lama) itu Firman dilarang keluar, tapi Firman tetap ingin melanjutkan ke sekolah sekarang. Katanya lebih nyaman," kata Satria Bagus.


Kisahnya Viral

Sebelumnya, kisah Firmansyah, siswa SD pindah ke SLB karena dibully pertama kali viral usai dibagikan oleh Satria Bagus.

Dalam laman TikTok-nya, Satria Bagus merekam sosok siswa SD dan ayahnya yang jalan kaki 4 Km sehari demi pergi ke sekolah.

Pantauan TribunJakarta video tersebut sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali.

"Sekolah ten pundi pak? SLB mriki? (Sekolah di mana pak? SLB sini?) Lha niku putrane? (Lha itu anaknya)" tanya Satria Bagus.

"Nggeh (iya)," jawab si bapak.

"Lho tapi nganu saget ngendikan, kok nek SLB? (Lha bisa bicara gitu, kok di SLB?)," tanya Satria Bagus lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved