Kasus Penipuan iPhone Si Kembar

Si Kembar Rihana Rihani Penipu iPhone Ngaku Bakal Datangi Polda Metro Jaya, Tak Perlu Dijemput Paksa

Tak perlu dijemput paksa, si kembar Rihana Rihani pelaku penipuan iPhone mengaku akan mendatangi Polda Metro Jaya. Benarkah?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta
Tak perlu dijemput paksa Rihana Rihani mengaku akan mendatangi Polda Metro Jaya sendiri. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang korban si kembar kepada TribunJakarta.com. 

Sistem penjualannya adalah Rihani memberikan daftar stok barang yang bisa dipesan kepada Vicky dan reseller lainnya.

“Nah setelah itu kita coba jualin. si Rihani ini ngasih list harga handphone yang bisa dijual, jadi gak semua produknya bisa dijual. Misalnya iPhone 12 pro yang 128 GB saja yang dijual, atau misal kalau lagi ada Macbook misalnya Macbook tipe Air saja. Jadi gak semua produk Apple bisa dijual,” imbuhnya.

Kendati demikian, Vicky pun memulai bisnisnya menjadi reseller dan mulai memesan sejumlah barang.

“Transaksi awal itu di bulan Juni tahun 2021, berjalan lancar terima orderan dan seterusnya makin ramai pesanan kita. Dari Juni kami pesan dikirim, Juli, Agustus, September, Oktober, pesanan kami clear semua,” jelasnya.

Seorang pria bernama Vicky mengaku menjadi korban penipuan iPhone yang dilakukan Sikembar, Rihana dan Rihani. Vicky dan istrinya bahkan sampai rugi Rp 5,8 miliar ulah Rihana Rihani yang sampai saat ini belum ditangkap pihak kepolisian. (Kolase TribunJakarta)

Total, ada 600 unit produk Apple yang dipesan Vicky dan istrinya dalam kurun waktu Juni-Oktober 2021.

“Kurang lebih dari yang kami pesan itu ada 600 unit ya ada Iphone, Macbook, Airpods juga, produk Apple semua dan garansinya resmi Indonesia semua,” ujar Vicky.

Masuk ke bulan Maret 2022, Vicky mengatakan jumlah pesanannya kepada Rihani mulai menurun.

Bukan tanpa sebab ia memesan lebih sedikit jumlah barang yang tersedia. Pasalnya, barang yang dipesan sejak bulan Oktober 2021 belum sepenuhnya datang.

“Nah di November itu pesanan kan masih terus masuk sampai Maret 2022 kami masih terus pesan ke Rihani karena pengiriman dari dia ini ada yang masih delay,” tutur Vicky.

“Akhirnya saya putus di bulan Maret 2022 pesanan kita gak banyak, gak sampai 50 unit lah dan kita hold dulu gak pesan dulu karena semuanya belum terkirim bahkan di bulan November masih banyak banget itu,” sambung ia lagi.

Total, ada 435 unit barang yang belum dikirim Rihani. Padahal, Vicky sudah lunas membayar seluruhnya.

“Nah itu kurang lebih ada 435 unit total dari November sampai Maret 2022, dan itu saya hitung total rupiahnya itu Rp 5,8 miliar lebih,” bilangnya.

Sejak saat itu, Rihani pun mulai berjanji mengembalikan uang milik Vicky dan korban yang lainnya yang tak kunjung terealisasi hingga saat ini.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved