Iduladha 1444 Hijriah

5 Amalan Sunah Sebelum Sholat Idul Adha, Salah Satunya Tak Makan dan Minum Sampai Selesai Salat Id

Terdapat amalan sunah yang dianjurkan sebelum sholat Idul Adha, di antaranya tak makan dan minum sebelum melaksanakan salat id

|
Editor: Muji Lestari
Freepik
Ilustrasi. Ini sederet amalan sunah di Hari Raya Idul Adha, tidak sarapan hingga pakai pakaian terbaik. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Beberapa hari lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha, cek sederet amalan sunah penuh pahala saat lebaran Idul Adha.

Hari Raya Idul Adha 2023 diperingati setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat mulia yang mana merupakan bulan dilakukan ibadah haji serta penyembelihan kurban.

Di antara amalan-amalan yang ada, melaksanakan ibadah haji serta melakukan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 10 Dzulhijjah adalah yang tertinggi.

Selain itu ada pula amalan sunah 9 hari di bulan Dzulhijjah, satu di antaranya puasa Arafah.

Selain itu, dalam momentum Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, masih ada banyak amalan yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin.

Dalam buku Himpunan Putusan Tarjih tentang Tuntunan Idan dan Qurban yang disusun Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dijelaskan, berikut ini amalan sunah sebelum sholat Idul Adha.

Baca juga: Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha, Ini Keutamaan Bagi yang Mengamalkannya

  • Mengumandangkan Takbir

Mengumandang takbir atau takbiran pada Hari Raya Idul Adha adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.

Pada Hari Raya idul adha, kumandang takbir yang digemakan adalah takbir mursal dan takbir muqayyad.

Pada takbir mursal idul adha, dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga khatib selesai khutbah pada salat Id.

Sedangkan, untuk takbir muqayyad dikumandangkan mulai dari subuh dari tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dilakukannya Puasa Arafah hingga setelah asar pada akhir hari Tasrik atau 13 Dzulhijjah.

Antara takbir mursal dan takbir muqayyad, keduanya tidak ada perbedaan lafadz.

  • Berhias Mengenakan Pakaian Bagus saat Sholat Idul Adha

Orang yang menghadiri sholat Idul Adha baik laki-laki maupun perempuan dituntunkan agar berpenampilan rapi, yaitu berhias, memakai pakaian bagus (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih), dan wangi-wangian sewajarnya.

Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw selalu memakai wool (Burda) bercorak (buatan Yaman) pada setiap ‘Id. (HR. Asy-Syafi’i dalam kitabnya Musnad asy-Syafi’i).

Diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan, "Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangiwangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan." (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Puasa Arafah atau Puasa Qadha yang Harus Diutamakan?

  • Tidak Makan sejak Fajar Sampai Selesai Salat Idul Adha
Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved