Viral di Media Sosial

Gaya Fashionable Jualan Ketupat Rendang di Pinggir Jalan Bekasi, Ternyata Sonya Minta Resep Ibunda

Sonya Triana Silviana (33), penjual ketupat rendang pinggir jalan di kawasan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat curhat soal resep makanan.

Instagram @ketupat_tigo_tungku
Sonya Triana Silviana (33), penjual ketupat rendang pinggir jalan di kawasan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Sonya Triana Silviana curhat soal resep makanan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sonya Triana Silviana (33), penjual ketupat rendang pinggir jalan di kawasan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat yang viral di media sosial bercerita soal resep masakan.

Meski berjualan di pinggir jalan, gaya pakaiannya yang fashionable membuat dirinya banyak disorot masyarakat.

Kecintaannya pada dunia fashion membawanya kerap bergaya unik kala berjualan.

Kendati demikian, perempuan 33 tahun ini mengaku belum lama berjualan makanan seperti ini.

Sebelum pandemi melanda, ia merupakan seorang pekerja kantoran. Namun terpaksa banting stir untuk menyambung hidup.

Baca juga: Bergaya Fashionable, Cerita Penjual Ketupat Rendang Pinggir Jalan Ini Akui Bikin Pembeli Penasaran

Alhasil ia sampai meminta resep dari ibunya yang asli Minang. Setelah berhasil diikuti barulah ia mantap berjualan.

"Alhasil jadi explore menu rendang yang mulanya karena kangen masakan rumah buatan ibu di Pariaman Sumbar. Akhirnya teleponin ibu dan minta resep rendang," katanya, Minggu (2/7/2023).

Selain ketupat rendang, ia juga menjual menu makanan lainnya. Diantaranya seperti bubur campur, lupis hingga Kopi Minang.

"Oh iya sekarang kita ada update harga kebetulan. Untuk ketupat rendang telur Rp 21 ribu, lupis manisan Rp 10 ribu, bubur campur Rp 15 ribu, lupis ketam hitam kacang hijau Rp 20 ribu, Kopi Minang Rp 10 ribu," lanjutnya.

Fashionable

Gaya Fashionable Penjual Ketupat Rendang Pinggir Jalan bernama Sonya.
Gaya Fashionable Penjual Ketupat Rendang Pinggir Jalan bernama Sonya. (Instagram Ketupat Tigo Tungku)

Sejak awal berjualan ia memang kerap kali mengenakan pakaian yang fashionable dengan alasan menyukai dunia fashion.

Sehingga ia tak memiliki niat untuk berjualan dengan gaya pakaian yang unik sejak awal.

Namun kecintaannya pada fashion inilah yang membawanya berpakaian seperti saat ini, begitu pun ketika berjualan.

"Untuk konsep sebenarnya tidak ada. Pure niatnya jualan nyambung perjuangan hidup, karena saya suka fashion saja terutama mengarah ke bohemian, etnic, tradisional kain dan kebaya," bebernya.

Baca juga: Jangan Sembarangan Hangatkan Ketupat, Begini Caranya Biar Tak Cepat Basi

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved