Cerita Kriminal

Kejahatan Klinik Aborsi Kemayoran Tinggalkan Jejak, Polisi Temukan Jaringan Janin di Saluran Air

Tak hanya itu, selama bertemu dengan pelaku hingga diantarkan kembali ke titik pertemuan, pasien sama sekali tak diperbolehkan memegang ponsel.

Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Kompas.com
Polisi mengamankan empat wanita, dua di antaranya masih alami pendarahan dari lokasi praktik aborsi ilegal di rumah sewaan Jalan Mirah Delima, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Meski sudah dirancang dengan begitu matang, aksi kejahatan klinik aborsi di Kemayoran, Jakarta Pusat, tetap saja meninggalkan jejak.

Polisi menemukan jaringan diduga janin hasil aborsi pelaku yang dibuang di saluran air rumah yang disewa sebagai klinik aborsi di Jalan Mirah Delima, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Upaya menemukan jaringan diduga janin itu setelah polisi dibantu PPSU membongkar septic tank di rumah tersebut selama lebih dari lima jam.

Setelah membongkar sejumlah titik di teras rumah untuk mencari keberadaan septic tank, tim nyaris menemui jalan buntu karena sejak pukul 10.30 WIB hingga pukul 15.40 WIB belum juga membuahkan hasil.

"Di saat dilakukannya pembongkaran, kemudian tim melakukan pengecekan saluran pipa paralon, ternyata dari rumah tersebut tidak ada saluran yg menuju ke septic tank tapi langsung ke saluran pipa atau saluran pembuangan got," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Hady Saputra Siagian, Senin (3/7/2023).

Di saat petugas telah nyaris menemui jalan buntu, pukul 15.40 WIB, tim menemukan jaringan diduga janin dari saluran air rumah tersebut.

Jaringan tersebut pun kemudian dibawa ke Laboratorium Forensik untuk diperiksa.

"Untuk diketahui jaringan tersebut apakah jaringan-jaringan janin seperti yang kita duga atau jaringan apa," ujar dia.

Baca juga: Bukan Dokter, Komplotan Praktik Aborsi di Duren Sawit Raup Rp25 Juta dalam Sehari

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Dokter Arif Wahyono menganggap pihaknya cukup beruntung bisa menemukan keberadaan jaringan meski letaknya ada di saluran air.

"Jadi ini kita bersyukur juga masih bisa ketemu jaringan.

Biasanya kalau di saluran sudah enggak tahu kemana, tapi memang bener ya pak kejahatan pasti ada jejaknya ya.

Jadi kita ketemu di situ berupa jaringan, jaringan manusia atau bukan akan kami periksa dulu di lab," kata dia.

Baca juga: Badriyah Gemetar Kendaraannya Dipepet Dua Begal Acungkan Celurit di Bekasi, Honda Raib Dibawa Kabur 

Dia pun belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa jaringan tersebut.

"Jadi, berapa lamanya tergantung dengan hasil keputusan di lab di sana, kan nanti ada proses di lab di sana ya kan ada proses di awetkan terlebih dahulu, nanti masukan dulu dibungkus dengan lilin, baru nanti kita periksa di jaringan," kata Arif.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menyebut sindikat pelaku aborsi di Kemayoran ini begitu cantik dalam menjalankan aksinya.

Diantaranya, kawanan pelaku tak mengizinkan pasien mendatangi langsung lokasi klinik aborsi tersebut.

Setelah berkomunikasi di media sosial dengan pasien, pelaku NA (33) yang bertugas sebagai otak pelaku sekaligus perantara ke pasien akan menjemput pasien tersebut bersama SA (30) yang merupakan sopir.

Pelaku membawa pasien ke rumah sewaan untuk digugurkan kandungannya oleh SM (51) selaku eksekutor yang dibantu oleh SW (42) asisten di klinik aborsi tersebut.

Proses pembongkaran septic tank di rumah sewaan yang dijadikan klinik aborsi di Jalan Merah Delima, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Proses pembongkaran septic tank di rumah sewaan yang dijadikan klinik aborsi di Jalan Merah Delima, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023). (Tribunjakarta.com/Elga Hikari Putra)

Tak hanya itu, selama bertemu dengan pelaku hingga diantarkan kembali ke titik pertemuan, pasien sama sekali tak diperbolehkan memegang ponsel.

"Mereka tidak diperkenankan untuk megang hp, hp-nya dikumpulkan dengan alasan tidak sharelok.

Baca juga: Kerap Menggoda Cewek-cewek Apartemen, 4 WNA Nigeria Diangkut Imigrasi Tanjung Priok

Jadi betul-betuk rapi dan sangat ketat artinya mereka tidak boleh berkomunikasi begitu. Sudah selesai tindakan baru dipulangkan," papar Komarudin di rumah sewaan pelaku, Senin (3/7/2023). 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved