Rumah di Bekasi Masuknya Lewat Got
Tiga Kali Penawaran Selalu Ditolak Ngadenin, Pihak Hotel : Kita Sebenarnya Enggak Butuh-butuh Banget
Pihak hotel di Jalan Jatiwaringin, Jaticempaka, Kota Bekasi mengaku sudah tiga kali mengajukan pembelian lahan milik warga yang terisolir.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Pihak hotel di Jalan Jatiwaringin RT 03 RW 04, Jaticempaka, Kota Bekasi mengaku sudah tiga kali mengajukan pembelian lahan milik warga yang terisolir.
Hal ini disampaikan Devin selaku perwakilan pemilik hotel saat dijumpai di Kantor Kecamatan Pondok Gede, Rabu (12/7/2023).
Devin mengatakan, pemilik hotel sudah menawarkan harga Rp8 juta per meter untuk membebaskan lahan rumah milik Ngadenin.
"Itu sudah berlaku tiga kali rumahnya untuk dibeli, pak Ngadenin tidak mau dijual untuk harga Rp8 juta per meter," kata Devin.
Menurut Devin, pemilik rumah justru meminta harga Rp15 juta per meter atau ganti rugi dibelikan rumah yang lokasinya tidak jauh dari kediamannya yang terisolir.
Baca juga: Terkuak, Pemilik Hotel Sempat Tawar Rumah Ngadenin yang Masuknya Lewat Comberan Rp 8 Juta Per Meter
"Tapi maunya ditukar rumah sebesar atau seperti yang ditempati berada gak jauh dari rumah yang sekarang yang konon katanya terhimpit oleh hotel," terang dia.
Karena selalu ditolak, negosiasi berjalan buntu dan proyek pembangunan penginapan terus berjalan hingga rumah Ngadenin terisolir.
Devin menegaskan, akses rumah Ngadenin sebenarnya tidak berada di lahan yang saat ini berdiri bangunan hotel.
"Jalannya rumah pak ngadenin itu adanya di sebelah hotel itu ada rumah, jadi hotel itu bukan menutup jalan aksesnya kita tutup tembok batas pekarangan sesuai sertifikat," terang dia.

Pihak hotel mengklaim, sudah berupaya untuk menawarkan pembelian lahan miliki Ngadenin hingga negosiasi terakhir terjadi pada 2021.
Upaya membeli lahan milik Ngadenin juga bertujuan untuk kebaikan bersama, bukan atas dasar kebutuhan lahan untuk bisnis penginapan tersebut.
"Sebenarnya pihak hotel ini penginapan kalau untuk kita di sini sebenarnya mau menawarkan mau membeli iya atau tidak itu sebenarnya enggak butuh-butuh banget," ucapnya.
"Karena kan ada pembangunan rumah dan akan tertutup akses jalannya, sebelum terjadi penutupan kita sudah melakukan mediasi untuk tawar-menawar kalau memang diizinkan dengan pihak Ngadenin," tambahnya.
Baca juga: Pemilik Rumah di Bekasi yang Masuknya Lewat Comberan Akhirnya Dipertemukan dengan Pemilik Hotel
Sebelumnya diberitakan, dua unit rumah milik warga terkurung bangunan hotel di Jalan Jatiwaringin, Pondok Gede Kota Bekasi sejak tiga tahun silam.
Rumah tersebut masing-masing milik Ngadenin (63) dan tetangganya Veni, keduanya hanya bisa masuk ke dalam rumah melalui akses got.
Rumah warga yang terkurung bangunan hotel sama sekali tidak memiliki akses jalan sedikit pun, dinding bangunan tinggi menjulang menutup bagian depan belakang dan samping permukiman.
Ngadenin (63), pemilik rumah mengatakan, kondisi rumahnya sudah tidak layak huni sejak kurang lebih tiga tahun terakhir.
"Kondisinya ya seperti ini (terkurung), tadinya ada jalan ini belakang rumah ini, terus juga di depan rumah saya itu ada gang tembus jalan utama (Jalan Raya Jatiwaringin)," kata Ngadenin, Sabtu (8/7/2023).
Selain Ngadenin, terdapat dua orang tetangganya yang bernasib serupa. Satu diantaranya memilih menyerah dan menjual rumahnya ke pihak hotel.
"Tetangga saya namanya Mas Marno itu terpaksa dia pindah, tinggal saya sama bu Veni (memilih bertahan)," ucapnya.
Meski memilih bertahan, Ngadenin tidak lagi menempati rumahnya lantaran kondisinya sudah tidak layak huni.
Hal yang sama juga dilakukan tetangganya Veni, mereka lelah karena harus susah payah masuk ke dalam rumah lewat akses comberan.
"Kurang lebih sudah 3 tahun (akses ketutup), kalau mau masuk ke rumah ini ya lewatnya got (comberan)," terangnya.
Ngadenin berharap, ada solusi yang bisa dicapai antara dia dengan pihak pemilik hotel. Ia tak keberatan jika rumahnya dibeli asal dibayar dengan harga yang sesuai.
"Ya saya pengennya saya jual aja karena rumah saya udah rusak-rusak gini, kalau tidak mau dibeli saya pengennya dibuatkan akses jalan," terangnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.