Parkiran Rusun Rorotan Dikeluhkan Penghuni: Overload dan Tanpa Penutup Bikin Motor Cepat Karatan

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, parkiran Rusun Rorotan berada di area paling rusun, tepatnya di belakang salah satu tower.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Parkiran Rusun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara yang dikeluhkan warga penghuni rusun karena kondisinya tidak layak. 

"Sampai saat ini bahkan ada sepeda yang sudah berkarat dan ditumbuhi ilalang karena hujan dan kena panas, jadi warga yang memiliki sepeda tersebut merasa dirugikan juga sebenarnya," sambungnya.

Parkiran Rusun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Parkiran Rusun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara yang dikeluhkan warga penghuni rusun karena kondisinya tidak layak.

Chandra menambahkan, area parkiran di Rusun Rorotan ini sebenarnya juga sudah terasa overload alias kelebihan kapasitas.

Pasalnya, hampir 2.000 jiwa warga Rusun Rorotan memarkirkan kendaraannya di tempat yang sama itu.

Ia pun berharap pemerintah juga bisa memikirkan untuk menyediakan lahan parkir yang lebih layak dan luas bagi para penghuni rusun.

"Untuk lahan parkir juga kurang, baru 3 tower yang terisi itu lahan parkirnya sudah overload, besar harapan kami dibangun parkiran yang layak dan untuk parkiran sepeda dibuatkan parkiran khusus sepeda di masing-masing tower," tandasnya.

Parkiran Rusun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. (1)
Parkiran Rusun Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara yang dikeluhkan warga penghuni rusun karena kondisinya tidak layak. (1)

Musala di Tengah Sarang Ular

Diberitakan sebelumnya, Musala Ar-Rahman yang berada di area Rusun Rorotan juga kondisinya memprihatinkan.

Musala tersebut berada di tengah rawa-rawa yang menjadi tempat banyak binatang liar bersarang.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di lokasi, musala ini memiliki pondasi utama berbahan dasar bambu.

Atapnya dibangun menggunakan baja ringan yang kemudian ditutupi dengan asbes.

Ruang salat utama musala ini terlihat cukup sempit dan hanya bisa diisi puluhan orang.

Mirisnya, ruang salat utama ini membahayakan dengan kondisi plafon yang retak dan nyaris roboh.

Chandra Putra Jaya mengatakan, Musala Ar-Rahman dulunya merupakan bekas tempat tinggal sementara para pekerja yang melakukan pembangunan Rusun Rorotan.

Setelah Rusun Rorotan selesai dibangun, para pekerja mulai angkat kaki dan penghuni rusun mulai membutuhkan tempat untuk beribadah.

"Setelah warga mengisi di tahun 2019, kami kan butuh tempat melakukan salat, jadi kami warga swadaya sendiri untuk membangun musala ini diperlebar," kata Chandra kepada TribunJakarta.com di lokasi, Rabu (12/7/2023).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved