Reaksi Heru Budi Dituding Ubah JakLingko Warisan Anies jadi Mikrotrans: Saya Bingung Mau Tanya Siapa

Menurutnya, pihak-pihak yang melancarkan tudingan itu salah kaprah dan tak bisa membedakan JakLingko dengan Mikrotrans.

|
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Kompas.com
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bereaksi atas adanya tudingan dirinya sengaja mengganti program JakLingko warisan era Gubernur Anies Baswedan menjadi Mikrotrans.  

Kedua angkutan kota (angkot) ini pasti sudah tidak asing didengar oleh masyarakat Ibu Kota.

Angkutan umum ini kerap menjadi pilihan masyarakat mulai dari anak-anak yang hendak berangkat sekolah, hingga ibu-ibu yang pergi ke pasar.

The All New Mikrotrans bentuk transformasi angkutan kota ke bentuk modern diuji coba di Jakarta, Senin (7/9/2020).
The All New Mikrotrans bentuk transformasi angkutan kota ke bentuk modern diuji coba di Jakarta, Senin (7/9/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA)

Munculnya kabar penghapusan JakLingko dan diganti nama menjadi Mikrotrans rupanya sampai ke telinga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

Syafrin Liputo membantah kabar penghapusan Jaklingko. Menurutnya sejak awal, kehadiran Mikrotrans merupakan bagian dari sistem JakLingko.

Lantas, apa bedanya Mikrotrans dengan JakLingko?

Melansir beritajakarta.id, Mikrotrans menjadi salah satu varian armada Transjakarta yang ditransformasi Pemprov DKI Jakarta agar terkoneksi dengan transportasi publik lainnya sejak 2018.

Mikrotrans merupakan sebutan untuk salah satu moda transportasi berupa mobil angkutan perkotaan (angkot) yang terintegrasi dalam sistem JakLingko.

Mikrotrans sendiri melayani 83 rute dan membentang di sepanjang Jakarta.

Baca juga: Dikeluhkan Warga, Sejumlah Mobil Parkir Liar di Trotoar Jalan Danau Sunter Utara Diderek Dishub

Mikrotrans hadir agar masyarakat semakin mudah menjangkau angkutan umum dari rumah atau kantor sehingga dapat beralih menggunakan angkutan umum saat beraktivitas.

“Mikrotrans sebagai angkutan pengumpan atau feeder, terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya, seperti MRT, LRT, bus Transjakarta, dan KRL, sehingga masyarakat dapat melanjutkan perjalanan dengan mudah,” ujar Syafrin, Kamis (27/7/2023).

Sedangkan, JakLingko adalah sistem terpadu yang mendukung kebijakan peningkatan penggunaan angkutan umum massal dan pembatasan kendaraan bermotor perseorangan.

Demi meningkatkan penggunaan angkutan umum, JakLingko mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik sekaligus.

Integrasi dilakukan dengan mewujudkan konektivitas moda serta prasarana dan sarana transportasi Jakarta, termasuk Mikrotrans di dalamnya.

JakLingko mewujudkan integrasi sistem operasional yang meliputi infrastruktur, layanan/rute, data dan informasi, serta tarif dan sistem pembayaran.

Integrasi ini dihadirkan untuk menciptakan kemudahan dan kenyamanan masyarakat dalam bermobilitas menggunakan angkutan umum.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved