Viral di Media Sosial

Terkuak Video Call Terakhir Bripda Ignatius dengan Kekasih Sebelum Tertembak Senior di Rusun Polri

Terkuak video call terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dengan kekasih sebelum tertembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Minggu (23/7/2023).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kolase orangtua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yakni Inosensia Antonia Tarigas dan Y Pandi. Terkuak video call terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dengan kekasih sebelum tertembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Minggu (23/7/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SINTANG - Terkuak video call terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sebelum tertembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor pada Minggu 23 Juli 2023.

Hal itu diungkapkan ayah Bripda Ignatius, Y Pandi mengenai malam terakhir Bripda Ignatius sebelum tewas tertembak.

Y Pandi menuturkan anaknya sempat menghubungi keluarga dan kekasihnya hingga Minggu dini hari.

Seingat Y Pandi, panggilan video dengan kekasih dan keluarganya itu berlangsung pada Sabtu 22 Juli 2023 sampai Minggu 23 Juli 2023 pukul 01.00 WIB dini hari.

"Kami ada komunikasi jam 8 (malam). Kami masih video call. Sampai kepada kakaknya juga, pacarnya juga. Kami sampai jam 1. Ceweknya di Pontianak," kata Y. Pandi, ayah Bripda Ignatius ditemui di rumah duka, Desa Paal, Kabupaten Melawi, Kamis (27/7/2023).

Selain itu, Y Pandi juga mengaku belum mengetahui motif anaknya tertembak seniornya.

Diketahui, Mabes Polri telah menetapkan dua anggota Polri sebagai tersangka yakni Bripka IG dan Bripda IMS.

Y. Pandi, ayah Bripda ignatius bercerita tentang mendiang anaknya. Jenazah Bripda Ignatius diautopsi di RS Polri Kemarat Jati di Jakarta. Sebelum dilakukan tindakan autopsi, keluarga diberi kesempatan untuk melihat jasad Ignatius.
Y. Pandi, ayah Bripda ignatius bercerita tentang mendiang anaknya. Jenazah Bripda Ignatius diautopsi di RS Polri Kramat Jati di Jakarta. Terkuak video call terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dengan kekasih sebelum tertembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Minggu (23/7/2023). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto)

Keduanya merupakan senior Bripda Ignatius di Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

"Saya kurang paham (apa motifnya). Boleh dikatakan mungkin tidak sengaja dan senpi meledak," ujar Y. Pandi.

Jenazah Bripda Ignatius diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Keluarga diberi kesempatan melihat jenazah Bripda Ignatius sebelum tindakan autopsi.

Peluru dari senjata api senior Bripda Ignatius mengenai batang leher sebelah kiri dan tembus sampai ke bawa telinga sebelah kanan.

Jenaza Bripda Ignatius telah dimakamkan secara kedinasan di Pemakaman Yayasan Mawar

Namun, Y Pandi masih menyimpan pertanyaan yakni kenapa senjata api seniornya bisa meletus dan mengenai batang leher anaknya hingga tewas.

Menurutnya, hal itu tidak wajar.

"Yang jadi pertanyaan saya, kurang wajar kenapa senpi diambil dari tas tapi meledak mengenai orang lain. Dan mengenai pula ke atas, seharusnya kan dibawah, kan ndak mungkin mengangkat senpi (sembarangan) apalagi orang terdidik. Kita orang awam saja sudah paham cara memegang senjata. Dari situlah langsung tidak disengaja katanya," ungkap Pandi.

Sejak Kecil Bercita-cita Jadi Polisi

Inosensia menunjukan foto mendiang anaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri asal Kabupaten Melawi, Kalbar, yang tewas diduga tertembak oleh rekannya sesama Polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Terkuak video call terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dengan kekasih sebelum tertembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Minggu (23/7/2023).
Inosensia menunjukan foto mendiang anaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Polri asal Kabupaten Melawi, Kalbar, yang tewas diduga tertembak oleh rekannya sesama Polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Terkuak video call terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dengan kekasih sebelum tertembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Minggu (23/7/2023). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto)

Sementara itu, Ibunda Bripda Ignatius, Inosensia Antonia Tarigas tak bisa menahan tangisnya mengenang sosok bungsunya yang sangat perhatian dan penurut.

"Terus terang saya sangat terpukul dengan kepergiannya," kata Inosensia ditemui di rumah duka, Kamis (27/7/2023).

Dimata sang Ibu, sosok mendiang Bripda Ignatius sangat baik dan perhatian pada keluarga. Bahkan, selama menjadi anggota Polri, rico tak pernah mengeluh apapun.

"Dia anaknya memang baik ndak mau menyusahkan orangtua. Ndak minta ini itu.
Semenjak tugas ndak pernah menceritakan kesulitan. Kelihatan happy banget. Ndk pernah cerita macam. Hampir tiap hari kalau ada waktu luang, tanya, 'Ma, lagi ngapa. Udah makan belum', itu pasti pertanyaannya," ungkap Insonsia.

Sejak kecil, Ignatius sudah bercita-cita menjadi anggota Polri atau TNI.

Bahkan, saat masih TK, anak sulungnya sudah minta dibelikan baju Polisi.

"Pas hari kartini dia minta saya dipakaikan baju Polisi. Baju Polisi maunya. Saya belikan ke pasar," ungkapnya.

Y. Pandi, ayah Ignatius menambahkan, sejak kecil anaknya hanya bercita-cita menjadi Polisi atau TNI.

"Sebenya dari kecil memang bercita-cita jadi polisi sejak kecil. Dari TK tuh, kalau ada kegiatan pakaian Polisi itu lah dia kalau besar mau jadi apa jadi Polisi. Kalau gak TNI. Awalnya mau jadi TNI, tapi karena ndak lolos. Ndak masuk," ujar Y. Pandi.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Bripda Ignatius Tewas Tertembak Senpi Seniornya, Ayahnya Heran Kenapa Peluru Mengenai Leher

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved