Hampir Sebulan, Dinas KPKP Belum Bisa Ungkap Alasan Puluhan Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta belum bisa menjelaskan alasan puluhan kucing di Sunter Agung mati mendadak.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Masih ingat kasus puluhan kucing mati mendadak yang Sunter Agung, Jakarta Utara?
Hampir sebulan berlalu, sampai saat ini belum diketahui penyebab puluhan kucing itu mati mendadak.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta belum bisa mengungkap penyebabnya.
Beberapa dugaan yang sebelumnya mencuat, seperti rabies atau diracun pun tak terbukti.
“Terkait kucing alhamdulillah ya waktu itu kami PCR rabies itu negatif. Kemudian, kami tindaklanjuti dengan bedah otak dan ternyata hasilnya juga negatif,” ucap Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati, Sabtu (29/7/2023).
“Seluruh sampe kucing yang diambil itu hasilnya negatif semua,” tambahnya menjelaskan.
Untuk mengungkap kasus itu, Dinas KPKP pun kembali melakukan pemeriksaan lebih jauh lagi.
Oleh karena itu, Eli menyebut, Dinas KPKP DKI butuh waktu lebih lama lagi untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kami lanjutkan pemeriksaan kembali dengan infeksiusnya ataupun histonya, karena itu pasti akan lebih lama lagi. Karena kan secara bertahap,” kata Eli.
Puluhan Kucing di Sunter Agung Mati Mendadak, Gejalanya Lemas Lalu Kejang-kejang
Puluhan ekor kucing peliharaan mati mendadak di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kucing-kucing peliharaan ini mati mendadak dengan gejala seperti lemas dan kejang-kejang.
Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Shobah, mengatakan, fenomena ini sudah terjadi setidaknya 10 hari belakangan.

"Iya, kucing mati mendadak per hari ini sudah ada 21 ekor yang mati," kata Nurus saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Selasa (11/7/2023).
"Ini kucing-kucing memang ada yang pelihara walaupun kadang-kadang ke luar rumah. Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," sambungnya.
Nurus mengatakan, kematian mendadak kucing-kucing peliharaan warga terjadi di lima RT di wilayah RW 05 Sunter Agung.
Lima RT yang dimaksud yakni RT 01 RT 06 RT 11 RT 12, dan RT 15.
Seluruh kucing itu mati mendadak dengan gejala lemas sampai akhirnya kejang-kejang dan meregang nyawa.
"Kalo ngelihat videonya tiba-tiba kayak lemas terus malas gerak sampai kayak kejang-kejang menahan sakit," ucap Nurus.
Nurus menambahkan, pada hari ini petugas dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah melakukan kunjungan ke lokasi.
Beberapa sampek kucing yang mati sudah dibawa ke laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta untuk dilakukan penelusuran terkait penyebab kematian puluhan kucing.
"(Penyebabnya) itu yang belum ke-detect, hanya pada pemilik itu memperhatikan proses sakitnya, tapi begitu cepat. Nggak sampe seharian, langsung sakit dan mati," kata Nurus.
"Oleh dokter ahlinya di Dinas KPKP sudah dibawa ke laboratorium, hasilnya menunggu tiga hari," tandasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.